- Tim tvOne - Nuryanto
Bertemu PP Muhammadiyah, Dubes Ukraina Berharap Dukungan Moril
"Tidak ada alasan untuk meneruskan agresi yang merupakan warisan masa lalu peradaban dekstuktif," tuturnya.
"Terakhir saya yakin Tuhan tidak pernah merestui atau mengizinkan sekaligus akan murka jika bangsa-bangsa di dunia masih mengedepankan agresi dan tindakan yang mengedepankan kerusakan. Dunia ini terlalu sempit untuk kancah agresi dan neo-kolonialisme dalam bentuk apapun di mana Indonesia pernah merasakan betul penderitaannya," pungkas Haedar.
Menyambut Haedar, Duta Besar Ukraina, Vasyl Hamianin berharap dukungan moril dari Muhammadiyah. Apalagi, konflik yang terjadi juga ikut mengancam eksistensi kaum muslimin Ukraina yang terdiri dari beragam suku dari Tatar, Turk, Azerbaijan, hingga Chechnya.
"Semoga dialog ini memperbaiki dan membawa kedamaian bagi tanah kami. Tidak ada seorang pun mampu melihat tragedi seperti ini," pungkas Hamianin.
Sementara itu Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa Muhammadiyah pernah berkunjung ke Kiev, Ukraina pada Oktober 2018 guna bertemu dengan berbagai organisasi Islam lokal dan membicarakan sejumlah kerja sama.
Terkait konflik yang saat ini tengah terjadi, Abdul Mu'ti juga menyebut rencana Muhammadiyah untuk memberikan bantuan kepada korban perang melalui lembaga bantuan internasional milik Persyarikatan, Muhammadiyah Aid.
"Kami berdoa agar rakyat Ukraina berjuang mempertahankan tanah mereka dan menemui kehidupan yang damai," tutupnya. (Nuryanto/Buz)