- Twitter @HaramainInfo
Catat! Ini Jenis Vaksin yang Disetujui Arab Saudi untuk Calon Jemaah yang Mau ke Tanah Suci
Mekkah, Arab Saudi - Kerajaan Arab Saudi sudah membuka pintu untuk calon jemaah yang hendak beribadah ke dua Tanah Suci, Mekkah dan Madinah.
Hari ini,Kamis (24/3/2022) akun resmi pengelola Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Twitter, @HaramainInfo, mengumumkan kembali informasi jenis vaksin bagi calon jemaah yang mau ke Tanah Suci, sebagai klarifikasi Visa Turis.
Mereka menegaskan bahwa status vaksinasi, kini tidak menjadi hal yang utama.
"Masuk ke Kerajaan Arab Saudi diperbolehkan tanpa memandang status vaksinasi," tulis akkun tersebut. Pendaftaran kedatangan dan pendaftaran vaksinasi juga tidak diperlukan untuk memasuki Kerajaan Arab Saudi.
"Individu yang telah divaksinasi lengkap dapat mendaftarkan rincian vaksin mereka melalui portal web Muqeem," tambah @HaramainInfo.
Namun calon jemaah umrah atau haji perlu memiliki asuransi yang sudah termasuk dalam Visa Turis.
"Diperlukan asuransi untuk menanggung biaya pengobatan dari infeksi Coronavirus (Covid-19) selama masa tinggal di Kerajaan Arab Saudi - Ini sudah termasuk dalam Visa Turis," tulis akun itu lagi.
Bagi para calon jemaah yang sudah mendapat vaksinasi lengkap dan ingin ke Tanah Suci dapat mendaftarkan rincian vaksin mereka melalui portal Muqeem dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan.
Namun Arab Saudi hanya menyetujui beberapa jenis vaksin untuk mendapatkan status "Immune", yakni:
- 2 dosis Pfizer BioNTech atau Comirnaty
- 2 dosis Oxford AstraZeneca, Covishield, SK Bioscience atau Vaxzevria,
- 2 dosis Moderna atau Spikevax,
- 1 dosis Johnson & Johnson.
Jangan khawatir, calon jemaah umrah atau haji Indonesia yang sebagian besar mendapatkan vaksin Sinovac juga bisa beribadah, asalkan sudah mendapat booster dengan 4 jenis vaksin Pfizer BioNTech atau Comirnaty; Oxford AstraZeneca, Covishield, SK Bioscience atau Vaxzevria; Moderna atau Spikevax; atau Johnson & Johnson.
"Dosis terakhir vaksin Johnson & Johnson harus diberikan setidaknya 14 hari sebelum kedatangan ke Kerajaan. 2 dosis Sinopharm atau Sinovac + 1 dosis dari vaksin di atas, 2 dosis Covaxin, 2 dosis Sputnik V," sebut akun itu.
Menurut Kerajaan, dosis booster diperlukan untuk pengunjung yang berusia 18 tahun ke atas untuk dipertimbangkan dalam aplikasi Tawakkalna. Ini berlaku bagi pengunjung yang telah menyelesaikan vaksinasi atau menerima dosis terakhir 8 bulan atau lebih. (act)