- Eddy Suryana
Balai Konservasi Borobudur Bersihkan Abu Gunung Merapi yang Menempel di Candi
Magelang, Jawa Tengah – Balai Konservasi Borobudur membersihkan abu vulkanis Gunung Merapi yang menempel di candi-candi.
Abu vulkanis menyelimuti Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah setelah erupsi pada Kamis (12/8) dini hari. “Batuk”nya Merapi menyebabkan hujan abu tipis sehingga material vulkanis menempel di struktur bebatuan candi.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh Balai Konservasi Candi Borobudur, ketebalan abu vulkanik yang menempel di Candi Borobudur mencapai 4,7 gram per meter persegi.
"Berdasarkan laporan dari laboratorium, bahwasannya 4,7 gram per meter persegi abu dari Gunung Merapi sampai di Candi Borobudur yang jaraknya kurang lebih 35 kilometer ke arah barat," kata Staf Balai Konservasi Borobudur Mura Astina pada Jumat (13/8).
Meski ketebalan abu vulkanis yang menyelimuti Candi Borobudur masuk kategori tipis, tetapi kandungan belerang pada abu dikhawatirkan bisa menyebabkan struktur bebatuan candi menjadi lapuk.
Pihak Balai Konservasi Candi Borobudur pun menyiapkan sejumlah langkah, untuk mencegah kerusakan terjadi akibat guyuran abu vulkanis.
"Salah satunya adalah dengan melakukan uji laboratorium, termasuk pengecekan seluruh bangunan yang terdiri dari sepuluh lantai. Pembersihannya pun akan kami lakukan, namun karena abu tipis ini kena angin pun sudah hilang," ujarnya.
Balai Konservasi akan berkonsultasi dengan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG), untuk menentukan langkah ke depan apakah Candi Borobudur akan ditutup kembali dengan menggunakan terpal pelindung.
"Terkait terpal itu nanti menyesuaikan dengan perkembangan gunung merapi, keaktifannya bagaimana dan arah angin juga memengaruhi. Langkah pencegahan penting, karena risiko dari semua candi yang ada itu adalah di dalam abu ada belerang yang sifatnya asam, jika berkelanjutan maka lamakelamaan akan membuat pH dari batu kelembabannya tinggi dan akan lapuk," katanya. (edi/mps/act)