- Antara
Mengenang Lily Wahid dan Jejaknya di Kancah Politik Nasional
Jakarta - Senin, 9 Mei 2022 Lily Chodijah Wahid menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Lily Wahid merupakan adik kandung dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Tentu bagi para penikmat politik, nama Lily Wahid sudah tidak asing lagi. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB dan di tahun 2009 menjadi anggota Komisi I DPR RI. Selain itu, Lily pernah mendapatkan penghargaan sebagai Politisi Wanita Terpopuler 2010 versi Uvolution Indonesia.
Untuk mengenal lebih dekat, berikut beberapa jejak Lily Wahid dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Ketika remaja Lily Wahid sudah tertarik dengan dunia politik. Setelah lulus SMA beliau sempat akan dicalonkan menjadi Caleg. Namun pencalonan itu batal dan Lily Wahid memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi.
Keluarga Wahid Hasyim memang terkenal cukup dekat dengan dunia politik, termasuk Lily Wahid. Sehingga beliau mendapatkan dukungan penuh dari keluarga ketika memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Dalam arena politik nasional, Lily Wahid dikenal sebagai pribadi yang berpendirian teguh dan tegas. Beliau menganggap bahwa tujuan dari politik adalah untuk kemakmuran rakyat. Dengan prinsip kejujuran, Lily Wahid tidak pernah takut untuk menyampaikan kebenaran.
Pertama kali nama Lily Wahid dikenal masyarakat luas ketika Muktamar Ancol pada tahun 2008. Saat itu beliau mendukung kepengurusan PKB yang menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum dan Lukman Edy sebagai Sekjen. Kemudian Lily Wahid selanjutnya mendapatkan posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB.
Pada Pemilu 2009, Lily Wahid mencalonkan diri sebagai Caleg di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur II dan menang. Sehingga beliau maju dan menjadi anggota Komisi I DPR. Lily Wahid menjadi sosok yang kritis baik di internal partai maupun di parlemen.
Lily menjadi inisiator koalisi politisi perempuan bersama dengan beberapa politisi perempuan lainnya. Ia tidak ragu untuk mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpotensi merugikan masyarakat.
Ketika kasus skandal Bank Century, Lily Wahid mengambil sikap untuk mendukung Pansus Century. Langkah yang ia ambil dianggap terlalu berani oleh petinggi partai, karena saat itu tidak ada politisi PKB yang berani mengikuti langkahnya.
Lily Wahid bersama dengan delapan anggota DPR dari lintas fraksi kemudian membentuk Tim Sembilan. Tim ini selanjutnya yang berinisiatif mengusulkan penggunaan hak angket anggota DPR dalam mengusut kasus pengucuran dana triliunan ke Bank Century.
Itulah beberapa jejak singkat Lily Wahid dalam arena perpolitikan Indonesia. Dari rumah duka, jenazah almarhumah dibawa ke Jombang pagi ini pukul 05.00 WIB. Pihak keluarga menyampaikan bahwa jenazah dimakamkan di pesantren Tebuireng Jombang Hari ini, Selasa (10/5/2022).(Mzn/Buz)