- Istimewa
Ribuan Ternak Terjangkit PMK, Apa Itu Penyakit PMK?
p>Jawa Timur - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang biasa menyerang hewan ternak telah menjadi wabah di Jawa Timur. Sedikitnya, PMK telah menyerang 1.247 ekor sapi (11/5/2022).
Munculnya penyakit ini menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat, PMK ditakutkan mampu menular ke manusia.
Lantas, apa sih Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang biasa menyerang hewan ternak?
PMK atau dikenal juga sebagai Apthae Epizootica adalah penyakit menular yang menyerang hewan ternak khususnya ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, babi, ataupun domba, penyakit ini bersifat akut.
Virus yang terlibat dalam penyebaran penyakit ini adalah virus dari genus Aphthovirus, famili Picornaviridae yang berukuran sekitar 20-25 mikron. Ia mampu hidup dalam nafas, air liur, lendir, susu, dan feses. Virus tersebut dapat dikeluarkan oleh hewan hingga empat hari sebelum munculnya gejala klinis.
Pada saat terkena penyakit ini, hewan ternak mengeluarkan gejala-gejala seperti suhu tubuh meningkat sampai 41 derajat celcius, lalu setelah terbentuknya lepuh-lepuh, suhu tubuh akan turun dengan sendirinya.
Lepuh-lepuh tersebut merupakan tonjolan bulat yang berisi cairan limfe pada rongga mulut, bibir sebelah dalam, lidah bagian atas, langit-langit, gusi dan juga pada lekukan kaki hewan.
Selain itu, gejala yang muncul ketika hewan ternak terkena PMK, diantaranya hewan tidak mau makan, sulit berdiri, pincang/luka pada kaki yang diakhiri lepasnya kuku, dan bernapas dengan cepat.
PMK menular dengan sangat cepat, bahkan bisa menyerang 100 persen kawanan pada satu kandang.
Hewan ternak yang terkena PMK diakibatkan perawatan yang kurang bersih terhadap hewan ternak dan kandangnya, sehingga virus PMK menyerang pakan ternak, lumpur, ataupun kotoran yang menempel pada alas kaki dan peralatan ternak.
Adapun pengobatan dan pencegahan yang harus dilakukan jika hewan ternak sudah terkena PMK
1. Pemotongan dan pembuangan jaringan tubuh yang telah terinfeksi.
2. Bagian yang terinfeksi diterapi dengan chloramphenicol atau larutan cupri sulfat.
3. Selama melakukan pengobatan, hewan yang terserang PMK harus diisolasi.
4. Hewan yang tak terinfeksi harap ditempatkan pada lokasi kering dan dibiarkan bebas berkeliaran, pakan yang diberikan harus cukup agar meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada hewan.
5. Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cupri Sulfat sebesar 5 persen selama satu minggu, terapi ini dilakukan seminggu sekali untuk pencegahan PMK pada hewan ternak.
Apakah penyakit ini mampu menular ke manusia?
PMK tidak menular ke manusia meskipun penularannya pada hewan termasuk cepat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ia akan mensosialisasikan penyakit ini tidak menular ke manusia.
“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting," kata Syahrul Yasin Limpo. (mg3/mii)