- Istimewa
Mengenal Jade Princessa Nugroho, Ballerina Muda Indonesia
Jakarta - Jade Princessa Nugroho (19) merupakan seorang penari balet dengan segudang prestasi. Di usianya yang masih belia, Jade sudah bergabung dengan company ballet yang tak semua orang bisa, ia juga berhasil menyabet beberapa penghargaan bergengsi. Kecintaannya di dunia ballerina dimulai saat Jade masih berusia 7 tahun. Mulanya, balet ia lakoni sebagai hobi yang lama kelamaan semakin disukainya.
"Saya sangat menyukai ballet karena menurut saya ballet itu seni yang sangat indah. Gerakan nya sangat sulit dan detail sekali, sehingga memerlukan latihan yang keras untuk bisa mencapai ke level professional, tetapi saat menari saya merasa saya bisa mengekspresikan diri saya lewat gerakan saya," ungkap Jade.
Tak hanya aktif dalam kelas khusus balet, ia juga sering mengikuti kompetisi balet sejak kecil. Untuk menunjang kemampuannya, Jade juga bersekolah balet hingga ke luar negeri.
Jade ingin membuktikan bahwa ballerina dari Indonesia bisa berkompetisi dan berprestasi di ajang internasional.
"Saya ingin masuk ke company ballet di sana (luar negeri). Saya masuk ke Full Time Program dan pilih melakukan sekolah secara home schooling karena latihan setiap hari dari pagi sampai sore. Semenjak mengikuti training Full Time Program/Pre-Professional Program, saya mengikuti beberapa kompetisi national dan international," ungkap perempuan kelahiran 6 Februari 2003 tersebut.
Lulusan Sekolah Kristen Mawar Saron tahun 2019 ini menuturkan, setelah menamatkan pendidikan SMA di usia 16 tahun, dirinya langsung terbang ke Amerika Serikat untuk mencapai mimpinya memperdalam balet. Jade diterima di level Akademi 3 di Orlando Ballet School di Orlando, Florida, USA, selama 2 season (2019-2020 dan 2020-2021).
"Saat upacara kelulusan SMA, saya tidak dapat hadir, karena sudah masuk Orlando Ballet School waktu itu. Di Orlando Ballet School saya dilatih oleh guru-guru kaliber internasional, salah satunya Mr. Phillip Broomhead, sehingga saya merasa sangat improve dan berkembang," paparnya.
Di tahun 2019, Jade berhasil mendapatkan financial aid untuk Harid Conservatory Summer Program di Boca Raton, Florida, USA dan dua tahun setelahnya, Jade mendapatkan financial aid untuk berkompetisi di YAGP, Tampa, Florida, USA. Jade juga menjuarai beberapa kompetisi dan mendapatakan berbagai macam penghargaan dan beasiswa.
Jade menjelaskan, keluarganya bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan. Jade dan keluarga tinggal di apartemen kontrakan sampai sekarang. Mulanya keputusan Jade fokus dalam balet sempat tak mendapat persetujuan keluarga.
Namun pada akhirnya orang tua Jade tetap mendukung penuh potensi yang dimiliki anak perempuannya tersebut. Dengan prestasi yang dimilikinya sekarang, Jade sangat berterimakasih pada kedua orangtuanya.
"Saya sadar untuk saya bisa mendapatkan training balet yang saya butuhkan, orang tua saya berusaha habis-habisan untuk membiayai latihan saya, yang mana latihan balet adalah termasuk kegiatan yang sangat mahal, apalagi untuk bisa sampai berlatih di luar negeri," kenang Jade.
Tak hanya aktif berlatih balet, saat ini Jade juga mencoba latihan contemporary dance, conditioning dan PBT. Jade juga tengah mempersiapkan diri sebelum kontrak Apprentice Junior Corps di Arts Ballet Theatre of Florida, di Miami, USA, yang akan dimulai 29 Agustus 2022 mendatang.
"Sebenarnya saya juga harus mengikuti Summer Program Arts Ballet Theatre of Florida dari tanggal 5-30 Juli 2022, tapi semuanya tergantung dengan selesainya pengurusan Visa P1, yang saat ini masih dalam proses oleh pengacara pihak Arts Ballet Theatre of Florida," ujarnya.
Selain balet dan dance, ternyata Jade juga merupakan seorang content creator yang aktif di media sosial. Jade fokus membuat konten fashion dan endorsement. Ia juga beberapa kali melakukan photoshoot sesion untuk balet dan fashion.
Jade mengaku ia juga memiliki hobi lain yaitu traveling, berenang, crochet, baking, berenang hingga bermain ping-pong. Jade bahkan pernah mengikuti kompetisi O2SN ping-pong pada umur 13 tahun kelas 1 SMP.(ant/chm)