Kondisi Jalan Rusak dan Berlumpur di Kecamatan Fena Fafan, Kabupaten Buru Selatan.
Sumber :
  • tim tvOne

Puluhan Tahun Jalan Berlumpur , Warga: Kami Minta Pemerintah Perbaiki Jalan ini

Minggu, 22 Agustus 2021 - 17:25 WIB

Kabupaten Buru Selatan, Maluku – Curah hujan yang meningkat sejak sepekan terakhir, membuat masyarakat di Kabupaten Buru Selatan, provinsi Maluku, harus bersiap dengan kondisi jalan yang berlumpur dan rusak. Pasalnya, tiap kali hujan datang jalan yang menghubungan sejumlah desa di Kecamatan Fen Fafan akan berubah menjadi berlumpur.

Kondisi ini telah berlangsung puluhan tahun bagi warga disejumlah desa di Kecamatan Fena Fafan seperti Desa Waeraman, Desa Waelo, Desa Siwatlahin, dan Desa Waekatin terisolasi akibat tidak adanya akses jalan raya.

 “Kami masyarakat adat Fena Fafan meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Pemerintah Pusat agar bisa membantu masyarakat mendapatkan akses pembangunan jalan,”kata Aser Biloro seorang warga Fena Fafan.

Desa Waeraman merupakan salah satu dari sejumlah desa yang terisolir akibat jalan berkontur tanah yang rusak parah hingga menjadi lumpur.

Kondisi ini kata Aser, telah dikomunikasikan berulang kali kepada pemerintah daerah setempat. Namun, hingga kini tak kunjung mendapatkan tanggapan.

“Kami belum pernah nikmati pembangunan infrastruktur jalan raya selama 76 tahun Indonesia Merdeka ini. Padahal kayu-kayu hasil hutan kami terus diambil untuk pembangunan Negara ini. Kami mohon dan minta sekali lagi tolong bangun jalan kami,”pinta pemuda adat asal Fena Fafan ini.

 Akibat tanah yang berlumpur dan terjal, membuat harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut lebih tinggi dari harga pasar.

“Kami tak punya pilihan lain. Jika harus keluar itu harus sulit. Motor tak bisa lewati jalan terjal dan berlumpur. Kami terpaksa mencarter mobil jenis strada untuk bisa sampai ke pusat ibukota,” Jelas Aser.

Melonjaknya harga, lanjut  Aser, disebabakan karena biaya yang dikeluarkan untuk ongkos carter mobil ke kota juga terbilang mahal.

“Mau buat bagaimana lagi warga mengatakan sakit tidak punya pilihan, kebutuhan barang pokok akan tetap dipenuhi dan semuanya berasal dari pusat ibu kota kecamatan,”ungkapnya.

Kondisi ini semakin miris saat musim hujan tiba. Mobil-mobil yang melintasi jalanan berlumbur dan terjal terkadang membahayakan nyawa para penumpang. Belum lagi, kata Aser, saat mobil melewati jalan yang berdekat jurang tanpa talud pembatas.

Meski para pengendara mobil ini sudah terbiasa melewati akses jalan yang rusak dengan resiko celaka, namun mereka kuatir dengan kondisi jalan tersebut.

“Sesekali ada saja mobil yang nyaris terjelembab ke jurang, terkena longsoran batu hingga terbalik ke jurang yang dalam,”tandasnya

Jalan tersebut merupakan akses jalan satu-satunya yang bisa dilewati pengendara dari dan menuju pusat kecamatan Fena Fafan menuju sejumlah desa. (Christ Belseran/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
23:29
08:53
06:00
01:41
01:02
01:55
Viral