Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Health Working Group 2nd & Side Event One Health di sini, Senin..
Sumber :
  • antara

Indonesia Berkomitmen Dana US$ 50 Juta Untuk FIF

Selasa, 7 Juni 2022 - 16:06 WIB

Jakarta - Indonesia berkomitment untuk memberikan dana sebesar US$ 50 juta (setara Rp725 miliar, kurs Rp14.500an) untuk Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF). Dana itu dikumpulkan untuk memperkuat sistem kesehatan global. 

“Kami sepakat membentuk FIF dengan negara-negara G20. Saya sudah komitmen kasih 50 juta dolar AS,” kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya di acara Health Working Group 2nd & Side Event One Health di Lombok, NTB, Senin, 6 Juni 2022.
 
Budi berharap, banyak negara berkomitmen untuk memberikan dananya ke FIF sebagai bagian dari upaya dunia untuk memperkuat sistem kesehatan global. “Jika negara Anda belum melakukannya, saya ingin mengundang Anda semua untuk menjadi bagian dari tujuan penting ini,” ujarnya. 

Negara-negara yang berkontribusi dalam FIF, kata Budi, akan menerima manfaat langsung untuk mendukung transformasi sektor kesehatan dalam negerinya. Dengan pendanaan yang memadai, langkah penting berikutnya adalah memfokuskan penggunaan dana ini dengan benar untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.
 
Selama pandemi Covid-19, Indonesia telah dapat memobilisasi vaksin, terapeutik dan diagnostik melalui COVAX dan program akselerator akses peralatan Covid-19 (ACT-Accelerator). “Namun, platform koordinasi yang lebih permanen diperlukan untuk ancaman kesehatan di masa depan," ujar Menteri Budi.
 
Platform ini, harus menangani lima elemen inti kesiapsiagaan pandemi global, yaitu tidak hanya akses penanggulangan tetapi juga koordinasi darurat, intelijen kolaboratif, perlindungan masyarakat, dan perawatan klinis kepada pasien yang membutuhkan.

Menkes juga mengatakan tentang perlunya untuk saling berbagi data patogen yang memiliki potensi pandemi. “Kami sebagai negara-negara G20 harus bersatu untuk dapat menghasilkan analisis yang kuat, mencegah pandemi berikutnya, dan dengan cepat menghasilkan diagnosa, vaksin, dan terapeutik ketika krisis telah tiba," ujarnya.
 
Menurut Menteri Budi, saat ini adalah momen penting untuk membangun sistem kesehatan global yang lebih tangguh. “Ini tanggung jawab kita bersama, sebagai pemimpin kesehatan dari ekonomi terbesar di dunia. Untuk kesehatan dan kesejahteraan anak-anak kita dan anak-anak dari anak-anak kita," ujarnya.(hw)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral