Presiden RI ke 3, BJ Habibie saat meninjau lokasi kerusuhan di Jakarta, Mei 1998.
Sumber :
  • Dok.Sekneg - Buku Detik-Detik yang Menentukan, BJ Habibie

Detik-Detik yang Menentukan, Langkah Habibie yang Tak Boleh Diketahui Siapapun, Bahkan Ainun

Rabu, 8 Juni 2022 - 07:10 WIB

Malam sebelum itu, saat bertemu Presiden Soeharto di Cendana, Soeharto menyampaikan pada Habibie, bahwa Sabtu, 23 Mei 1998, Ia bermaksud mengundang Pimpinan DPR/MPR untuk datang ke Istana Merdeka, untuk menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Presiden setelah Kabinet Reformasi dilantik.

Tapi, yang menjadi pertanyaan Habibie saat itu adalah, Presiden Soeharto tidak menyampaikan alasan pengunduran dirinya, padahal baru saja disusun Kabinet Reformasi. Bahkan setelah dialog yang cukup seru, Soeharto sama sekali tidak menyinggung mengenai kedudukan Wakil Presiden selanjutnya.

"Apa yang sebenarnya dikehendaki Pak Harto tentang saya? apakah saya juga diminta ikut mundur? pertanyaan ini muncul karena Pak Harto sehari sebelumnya dihadapan sejumlah tokoh masyarakat seolah 'meragukan'kemampuan saya" ungkap Habibie.

"Saya tahu persis, Pak Harto sangat menyadari, bahwa Presiden dan Wakil Presiden tidak dipilih salam satu peket. Sebagaimana UUD 45 menyatakan bahwa jikalau Presiden berhalangan, maka Wakil Presiden berkewajiban untuk melanjutkan." lanjutnya.

Dalam kecamuk yang ada dalam pikirannya, membuat Habibie terpaksa bertanya.

"Pak Harto, kedudukan saya sebagai Wakil Presiden bagaimana?"

"Terserah nanti. Bisa hari Sabtu, hari Senin atau sebulan kemudian, Habibie akan melanjutkan tugas sebagai Presiden" jawab Soeharto.

Berita Terkait :
1 2 3
4
5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:28
02:06
02:17
04:11
01:08
01:11
Viral