Tangkapan layar Kepala Departemen untuk Pengembangan Pedesaan dan Inovasi Digital Kementerian Pangan dan Agrikultur Jerman Klaus Heider..
Sumber :
  • antara

Empat Hal Penting Dalam Pengembangan Sektor Pertanian Digital

Kamis, 9 Juni 2022 - 23:28 WIB

Jakarta – Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan sektor pertanian lewat teknologi digital. Keempat poin itu antara lain infrastruktur komunikasi, regulasi, open data dan berorientasi pada lingkungan. Keempat langkah ini tidak hanya berlaku di Jerman, tapi juga bisa diterapkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk menciptakan keamanan pangan.

Dari keempat pin itu, poin pertama, adalah pengembangan dan peningkatan yang berkelanjutan untuk infrastruktur digital sangat diperlukan. “Infrastruktur adalah aspek yang teramat penting terutama untuk pertanian yang terletak di daerah pedesaan,” kata Kepala Departemen Pengembangan Pedesaan dan Inovasi Digital Kementerian Pangan dan Agrikultur Jerman Klaus Heider dalam acara Digitalization in agriculture: A G20 Policy Framework for an Equitable and Environmentally Sustainable Transition, Kamis, 9 Juni 2022 di Jakarta.

Keberadaan akses internet dan infrastruktur komunikasi lainnya menjadi penting agar teknologi yang digunakan bisa berjalan dengan maksimal. Tanpa infrastruktur serta akses komunikasi yang memadai, teknologi yang disiapkan untuk pengembangan agrikultur tidak bisa berfungsi dengan optimal. 

Kedua, Klaus membahas pengaturan regulasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran data antar pemangku kepentingan. Dalam Presidensi G20 Indonesia, pembahasan mengenai arus data lintas negara menjadi salah satu pokok bahasan yang menjadi prioritas dalam Digital Economy Working Group (DEWG) 20. Dalam forum internasional ini, Jerman yang kini dipercaya memegang posisi Presidensi G7 menekankan hal serupa.

Menurut Klaus, data agrikultur dapat bermanfaat untuk mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan para petani di lapangan. Misalnya data kondisi hasil tani berdasarkan musim hingga kondisi tanah yang dibagi oleh para petani kepada industri pembuat perangkat pertanian tentunya akan bermanfaat jika produk yang ditawarkan kepada petani sesuai dengan kebutuhannya.

Poin ketiga, data yang dihadirkan harus bersifat open data serta memiliki format universal yang bisa diakses siapa saja dan di mana pun. Di masa depan open data adalah keharusan. Tujuan menyediakan open data memungkinkan adanya banyak inovasi baru, memperkuat transparansi, dan mendukung tindakan politik yang tepat. “Syaratnya data yang disediakan harus terbaca oleh mesin secara universal,” ujarnya.

Hal keempat yang perlu diperhatikan adalah teknologi yang dikembangkan untuk agrikultur harus mengedepankan keberlanjutan dan ramah lingkungan. Hal itu berkaca pada kondisi industri di masa lalu yang kurang mempedulikan kondisi jangka panjang lingkungan. Tentu hal ini akan berbeda di era digitalisasi, karena kecanggihan kecerdasan buatan, pengelolaan data yang sesuai kebutuhan dan kondisi saat ini diperhitungkan.

Keberlanjutan dan kondisi lingkungan ada di tangan para pengembang inovasi. Mereka diharapkan bisa berbagi pengetahuan kepada masyarakat sehingga teknologi yang dihadirkan dalam agrikultur tidak hanya baik untuk bisnis tapi juga untuk keseimbangan alam. “Digitalisasi tidak akan dapat menyelesaikan semua masalah di bidang pertanian, tetapi merupakan alat yang dapat memberikan kontribusi penting dalam menjawab dan menjadi solusi banyak tantangan. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan peluang yang ditawarkan sambil meminimalkan risiko yang terkait dengan pengembangan teknologi," tutup Klaus.(hw)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:31
02:50
03:27
02:06
Viral