- Istimewa
Istri Bima Arya Bongkar Isi Curhat Atalia soal Eril, Tak Kuat Tahan Tangis Dengar Kata-kata yang Keluar dari Mulut Atalia
Jakarta - Meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz tentu saja membuat hati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sang istri, Atalia Praratya benar-benar sangat terpukul.
Adapun Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril sudah dimakamkan di di lokasi pemakaman keluarga Yayasan Islamic Center Baitul Ridwan, Kec.Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).
Ya, kini Emmeril sudah berada di tempat peristirahatannya setelah sebelumnya sempat hilang di sungai Aare, Bern, Swiss sejak 26 Mei 2022.
Atalia Praratya Kamil dan Emmeril Kahn Mumtadz. (ist)
Kala itu, Eril yang tengah berada di Bern, Swiss bersama sang ibunda, Atalia Praratya atau Atalia Kamil menyempatkan berenang di sungai Aare untuk melengkapi kegiatan refreshing di Swiss sebelum lanjut mencari kampus untuk melanjutkan studi S2.
Namun takdir berkata lain, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril putra sulung Ridwan Kamil itu justru tenggelam karena arus sungai Aare yang dilaporkan sangat deras saat itu.
Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. (ist)
Adapun Eril saat itu terseret arus sungai dan baru ditemukan dua pekan kemudian di bendungan Engelhade oleh seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru SD, Geraldine Beldi.
Terkait musibah Eril yang tenggelam itu, istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya atau Atalia Kamil sempat curhat kepada istri Wali Kota Bogor Bima Arya, Yane Ardian.
Wali Kota Bogor Bima Arya dan istrinya, Yane Ardian. (ist)
Isi curhatan Atalia Kamil itu diungkap oleh Yane Ardian di akun Instagram istri Wali Kota Bogor Bima Arya itu.
Disebutkan bahwa Atalia Kamil saat itu bisa saja melarang Eril agar tak berenang di sungai Aare, namun kata Atalia, takdir sudah menentukan bahwa ini 'waktunya' Eril dipanggil Allah SWT.
"Sesungguhnya hidup ini ibarat kita sedang berada di sebuah waiting room (ruang tunggu), menunggu giliran kembali ke hadirat Allah. Dan saat ini A’Eril duluan," tulus Yane Ardian, menirukan perkataan Atalia Praratya atau Atalia Kamil, Senin (13/6/2022).
View this post on Instagram
A post shared by Yane Ardian (@yane_ardian)
Berikut ini curhatan lengkap Atalia Praratya istri Ridwan Kamil soal Eril kepada Yane Ardian.
"Bismillah.
.
Dear Ibu @ataliapr
Smile is the best make up.
.
Kemarin malam Kami semua senang melihat ibu @ataliapr sumringah, banyak cerita dengan mata berbinar-binar (as a proud Mother).
.
Dari banyak yang disampaikan, saya ingin berbagi perkataan Beliau di sini, “Sesungguhnya hidup ini ibarat kita sedang berada di sebuah waiting room (ruang tunggu), menunggu giliran kembali ke hadirat Allah. Dan saat ini A’Eril duluan.”
.
Beliau melanjutkan, “Bisa saja waktu itu (saat di Bern) saya melarang A’Eril renang. Saya minta A’Eril diam di kamar dan saya selimuti nya, memastikan A’Eril aman. Tapi kan bukan begitu pola pikirnya.. dimanapun A’Eril berada kalau memang hari itu sudah waktunya.. tidak ada yang bisa menghalanginya.”
.
Melepas sosok yang dicintai bukanlah hal yang mudah, namun untaian doa agar A’Eril menjadi Ahli Surga terus mengalir diiringi kisah heroik tentang kebaikan A’Eril semasa hidup yang terus terukir menciptakan banyak hikmah. Semua itu menjadi penguat bagi keluarga, sehingga kepergian A’Eril pun menjadi Kepulangan TERINDAH bagi keluarga. Hanya orang-orang beriman yang mampu memaknai ini.
.
Di sini lah kita semua belajar (khususnya saya) bahwa IMAN adalah sebaik-baik bekal hidup.
.
Terakhir bu Atalia menyampaikan ke saya, “Teh.. Sudah bukan waktunya lagi saya terus bertanya dan meratapi ‘mengapa ril?’ Tapi sekarang waktunya saya MEMANTASKAN DIRI sebagai seorang hamba Allah yang menentukan hidup dan mati nya kita.”
.
Sungguh pak @ridwankamil dan keluarga adalah orang-orang TERPILIH Allah untuk memberi kita banyak inspirasi.
.
Masya Allah.. tabarakallah..
.
Kita doakan bersama Almarhum menjadi Ahli Surga. Aamiin yaa Rabbal alamin," tulis Yane Ardian.
Proses Pemakaman
Atalia Kamil dan Ridwan Kamil di pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz. (ist)
Momen haru Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat saat proses antarkan jenazah anak tercinta Emmeril Kahn Mumtadz atau disapa Eril ke tempat peristirahatan terkhirnya di lokasi pemakaman keluarga Yayasan Islamic Center Baitul Ridwan, Kec.Cimaung Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022)
Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat mengunggah sebuah video pendek saat proses iring-iringan mengantarkan Jenazah Eril ke pemakaman sepanjang jalan terlihat pelajar begitu banyak dan panjang yang memberikan doa dan mengantar kepergian dari almarhum eril.
Lantunan Doa dan Shalawat Mengiringi Pemakaman Eril
Lantunan doa dan shalawat mengiringi pemakaman Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, yang rencananya akan dibangun Masjid Al-Mumtadz, sesuai nama akhir dari anak tercinta Eril, dengan suasana dikelilingi area hijau, sawah dan sungai mengalir dan asri.
Orang nomor satu Jawa Barat ini pun mengabadikan saat proses mengantarkan anak tercinta ke tempat peristirahatan terakhirnya, "Selamat Jalan Anaku Sayang, Emmeril Kahn Mumtadz. yang disematkan dalam awalan video pendek unggahan Instagram @ridwankamil
Adapun Ridwan Kamil terlihat duduk di depan mobil jenazh sambil melambai dengan ramah ke beberapa warga yang sambut sepanjang jalan menuju ke pemakaman, bahkan ada yang memuat poster ucapan selamat jalan buat Eril hingga memasukkan tanah pertama ke liang lahat.
"Dear Eril, selamat beristirahat dengan dengan tenang sekarang. Doa-doa kami akan selalu menerangi alam kuburmu.
Mulai esok Ijinkan papap, mamah, zara dan arka melanjutkan kehidupan fana ini dengan semangatmu di setiap langkah kami.
Hatur nuhun atas segala memori dan pelajaran itu.
Ibunda Eril Atalia Praratya membagikan foto saat dirinya bersama Ridwan Kamil, Zara dan Arkana menciumi keranda Almarhum Eril, dan berkata bahwa "Melepasmu dengan keikhlasan adalah bentuk cinta tertinggi kami padamu, a Eril.."tulis atalia laman instagram pribadinya.
Diketahui Ridwan Kamil mengungkap dalam rentang 14 hari sejak hilangnya Eril memberi pengalaman waktu yang panjang dan dan mengharu biru bagi pria yang disapa dengan nama Kang Emil dalam membacakan surat untuk mengenang putra sulungnya Eil.
"Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, Siapa itu Eril dan Apa hikmah dari kepergian Eril,
14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami, Kami bertanya-tanya, Mengapa harus selama ini Ya Allah? Mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, upaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru, tapi waktu adalah rahasia Allah yang mungkin bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian, Waktu adalah relatif begitulah kata orang-orang yang Arif ...
Dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang, dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, Namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kearifan tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.
23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan Akbar, Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walaupun kecil dalam sehari-hari, kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya.
Mungkin akan berat tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati, kalau kami tidak akan pernah lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali.
Bukankah Eril Lahir di New York yang berada jauh di seberang, Mengapa tidak jika ia wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang, Bukankah setiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang.
Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami, untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi, bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi oleh Rahmat dan Karunia saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh dan sempurna.
Itulah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat, yang akhirnya Alhamdulillah amal kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pelajaran bagi kita yang beriman dan yang pandai membaca isyarat."ungkap Ridwan Kamil dalam pidato usai penguburan anak tercinta Eril.
Setelah prosesi pemakaman Eril berakhir, Ridwan Kamil pun mengumumkan pembangunan Masjid Al-Mumtadz, yang berada tidak jauh dari lokasi pemakaman Eril, dengan suasana hijau persawahan, dan sungai kecil yang mengalir, Nama masjid tersebut diambil dari nama akhir dari anak tercinta yakni Emmeril Kahn Mumtadz, yang memiliki arti yang terbaik. (abs)
Jangan Lupa Subscribe YouTube Tvonenews.com: