- Tim tvOne/Syifa Aulia
Hari Pertama Ngantor: Mendag Zulkifli Hasan Blusukan ke Pasar
Jakarta - Hari pertama bekerja sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas melakukan blusukan ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur, pada Kamis (16/6/2022). Kegiatan ini dalam rangka memantau pasokan dan harga kebutuhan pokok.
Didampingi Wakil Mendag Jerry Sambuaga, Mendag Zulhas tiba di pasar sekitar pukul 07.30 WIB.
Bertemu dengan sejumlah pedagang, Zulhas memantau sejumlah kebutuhan pokok berupa minyak goreng, telur, daging, cabai, tempe, hingga ayam.
Zulhas mengakhiri blusukan pada pukul 08.45 WIB. Ia bersama Jerry Sambuaga akan langsung kembali ke kantor untuk kegiatan selanjutnya.
Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Menteri perdagangan, di tengah isu akan terjadinya krisis pangan global, pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet menyatakan, tantangan paling utama di sektor perdagangan yang harus diselesaikan adalah tata niaga perdagangan terutama di sektor pangan.
Menurut dia, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Muhammad Lutfi harus mampu menangani persoalan tersebut.
“Salah satu isu krusial yaitu masih relatif tingginya harga minyak goreng meskipun pemerintah sudah berulang kali melakukan penyesuaian kebijakan,” ungkapnya ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, perdagangan internasional dinilai patut diperhatikan oleh Mendag yang baru mengingat adanya krisis pangan global berpotensi mengancam Indonesia.
Dalam hal ini, lanjutnya, Mendag terpilih seharusnya mempunyai langkah mitigasi di awal untuk meminimalkan dampak yang diberikan ketika krisis pangan terjadi di tanah air.
“Indonesia berpotensi terimbas efek krisis pangan global mengingat pemenuhan pangan di dalam negeri belum sepenuhnya berdikari. Misalnya, pemerintah masih melakukan impor untuk produk pangan gandum, daging, dan bawang putih,” ucap dia.
Salah satu muara dari krisis pangan ke dalam negeri berpotensi menimbulkan peningkatan inflasi, terutama sub komponen pangan.
“Padahal kita tahu sendiri, potensi kenaikan inflasi di tahun ini cukup besar disumbang oleh beberapa kebijakan seperti kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun tarif Pertamax,” kata Yusuf. (syf/mii)