- ANTARA
Kepala BKN: 97.000 ASN Fiktif Masih Terima Gaji
Jakarta, 25/5 - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan hampir seratus ribu data Aparatur Sipil Negara (ASN) fiktif atau palsu di tahun 2014. Mirisnya, dari puluhan ribu data ASN fiktif yang ditemukan tersebut masih menerima gaji.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BKN, Bima Haria dalam tayangan YouTube Pengumuman BKN Kick Off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri, Senin (24/5).
Menurut Kepala BKN, Bima Haria, sejak Indonesia merdeka hingga saat ini pemuktahiran data Aparatur Sipil Negara (ASN) baru dua kali dilakukan pendataan ulang.
“Kita baru dua kali memuktahirkan data ASN, yang pertama tahun 2002 dan pendataan yang kedua adalah tahun 2014.” Jelasnya.
Bima menambahkan, untuk melakukan pemuktahiran data yang pertama tahun 2002 diperlukan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar. Karena pada waktu itu, pendataan ulang ASN dilakukan melalui sistem yang masih manual.
“Meski telah menghabiskan dana besar dan waktu yang cukup lama, proses pemuktahiran yang pertama tidak menghasilkan data yang sempurna, masih banyak yang perlu dimuktahirkan, dilengkapi, bahkan masih banyak juga data-data yang palsu.” Tambahnya.
Kemudian pada tahun 2014, karena masih ditemukannya data yang fiktif pada pendataan tahun 2002 pemuktahiran data kembali dilakukan. Untuk menghindari kesalahan, pendataan ulang kali ini dilakukan secara elektronik dan hasilnya sangat mencengan. Setidaknya, hampir seratus ribu ASN fiktif masih menerima gaji.
“Pada tahun 2014 kita melakukan kembali pendataan ulang PNS, tapi pada saat itu kita sudah melakukanya secara elektronik dan dilakukan oleh masing-masing PNS sendiri bukan melalui biro kepegawaina, biro ESDM, BKD, BKPP, KPSDM, hasilnya ternyata hampir 100 ribu tepatnya 97.000 data itu misterius, dibayarkan gajinya, membayar iuran Pensiun tapi tidak ada orangnya.” Jelas Bima.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan, setidaknya per 31 Desember 2020 jumlah ASN berstatus aktif adalah 4.168.118 ASN. (mii)