Presiden Pertama RI, Ir Soekarno.
Sumber :
  • Istimewa

21 Juni, Mengenang Hari Wafatnya Presiden Pertama RI Soekarno dalam Catatan Sejarah Singkat

Selasa, 21 Juni 2022 - 10:06 WIB

Jakarta - Hari ini tanggal 21 Juni bertepatan dengan hari wafatnya Sang Proklamator Ir Soekarno pada tahun 1970.

Bung Karno, sapaan akrabnya, mengalami penurunan kesehatan sejak Agustus 1965, Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.

Ir Soekarno lahir di Surabaya dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu. Ia memiliki nama kecil Koesno Sosrodihardjo. Sewaktu kecil, ia diasuh oleh sang kakek, Raden Hardjokromo di Tulungagung.

Di sana Soekarno pernah mengenyam pendidikan sekolah rakyat (SR) setingkat sekolah dasar, namun tidak sampai tamat. 

Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Berkat peran pentingnya saat membaca naskah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Soekarno pun mendapat gelar Bapak Proklamator.

Masa muda Soekarno kemudian kembali bersama orang tuanya di Mojokerto. Ia mengenyam pendidikan di Eerste Inlandse School yang dikepalai langsung oleh sang  ayahnya.

Saat kembali  tinggal bersama kedua orangtuanya, Bung Karno mengganti nama dari Koesno menjadi Soekarno.

Kemudian pada tahun 1911, Soekarno pindah ke Europeesche Lagere School (ELS), sekolah setingkat SD sebelum nantinya masuk ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya.

Bung Karno masuk HBS pada tahun 1915 dan tinggal bersama Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto, yang merupakan teman ayahnya sekaligus pendiri Sarekat Islam (SI). 

Dari situ Soekarno mulai mengenal dunia perjuangan yang memicunya untuk memperjuangkan bangsa Indonesia.

Lulus dari HBS pada 1921, Soekarno merantau ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di Technische Hogeschool (THS) dengan mengambil jurusan Teknik Sipil (saat ini menjadi ITB).  Soekarno mendapat gelar Ir (Insinyur) pada 25 Mei 1926.

Baca juga: Mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Awal Lahirnya Pancasila

Seperti yang dilansir dari Kepustakaan Presiden, salah satu bentuk perjuangan Soekarno untuk kemerdekaan adalah dengan merumuskan ajaran Marhaenisme atau ideologi yang menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. 

Kemudian pada tanggal 4 Juli 1927 ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Soekarno memiliki tujuan besar yaitu ingin meraih kemerdekaan Indonesia. 

Buah pemikiran Bung Karno kemudian membuat kolonial Belanda khawatir, sehingga memasukkan dirinya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada Desember 1929.

Dalam persidangan, ia menyuarakan pembelaan bertajuk "Indonesia Menggugat" yang mengakibatkan Belanda semakin marah dan membubarkan PNI, pada Juli 1930, PNI. 

Setelah bebas dari penjara tahun 1931, Bung Karno bergabung dengan Partai Indonesia. Dan kembali lagi Belanda menangkapnya dan mengasingkannya ke Ende, Flores, pada 1933. 

Baca Juga: Mengenal Kota Ende, Tempat Soekarno Diasingkan dan Merenungkan Butir Butir Pancasila

Empat tahun kemudian, dari Ende Soekarno dipindahkan ke Bengkulu. Ia berulang kali di penjara penjara karena dengan keras memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Perjuangan tersebut terbayar lunas setelah Soekarno, Mohammad Hatta, dan beberapa tokoh lain, memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dengan Soekarno sendiri yang membacakan teks proklamasi.

Ir Soekarno dan Mohammad Hatta akhirnya terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pertama dalam sidang PPKI, tepat satu hari setelah Proklamasi.

Soekarno meninggal dunia pada Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Ia dimakamkan di dekat makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai, di Blitar, Jawa Timur.

Semasa hidupnya, Bung Karno diketahui memiliki 3 orang istri, yakni Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi. Dari ketiganya ia dikaruniai delapan orang anak, Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh, Taufan, Bayu, dan Kartika. (Mzn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
23:29
01:41
01:02
01:55
06:21
06:40
Viral