- g20.org
20 Finalis Terpilih Sebagai Finalis Y20 Awards 2022
Komposisi finalis Y20 Awards beragam dan berasal dari berbagai belahan dunia. Separuh finalis berasal dari Indonesia. Mereka adalah Maulana Muhammad Ramadhan, Alvian Wardhana, Yohanes Sugihtononugroho, Zagy Yakana Berian, Yolla Miranda, Gayatri, Culture Academy, Indonesian Youth for SMEs, Jabar Digital Service, Rekosistem.
Adapun separuh finalis lainnya berasal dari mancanegara. Mereka adalah Angela Zhong dari Amerika Serikat, Ally Zlatar dari Inggris, Kyoka Costantini dari Perancis, Henaka Rallage Chiranthi Thavisha Senanayake dari Sri Lanka, PAK Mission Society dari Pakistan, Ladakh Basket dan Global Shapers Community dari India, Joel Christoph dari Jerman, Emil Kharisov dari Rusia, serta Eidos Global dari Argentina.
Dari 20 Finalis, sembilan antaranya adalah perempuan muda dan bahkan ada pula yang masih duduk di bangku SMA Ursuline Surakarta, yakni Gayatri. Ia tampil dengan Nawala Project, yakni sebuah taman bacaan dan klub edukasi gratis yang diselenggarakan di alun-alun Surakarta.
Para juri Y20 Awards adalah para ahli di organisasi internasional, seperti Budi Mario dari International Labour Organization (ILO), Qing Ye dari World Trade Organization (WTO), Wafa Taftazani dan Vincent Tjendra sebagai alumni Delegasi Indonesia untuk Y20, para tokoh pemimpin muda global dari Friends For Leadership/FFL seperti Roman Chukov, Baljinnyam Chinzorigt, Dr. John Aggrey, Bhushan Dahalgt, David Okpatuma, Co Chair Y20 Indonesia Gracia Paramitha, Nanda Noor dari World Resource Institute (WRI) Indonesia, serta Vina G. Pendit dari tim Value20 (V20) Indonesia.
Terselenggaranya Y20 Awards tak lepas dari dukungan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, selaku mother Ministry Y20 Indonesia, dan para mitra Y20 Awards (Yayasan Plan International Indonesia, ILO, WRI, FFL, V20, WTO).
Ada beberapa proyek menarik yang ditampilkan para finalis. Literasi Anak Benua digagas Alvian Wardhana dan telah membantu 1800 anak-anak buta huruf di Kalimantan Selatan di 17 desa dan dibantu oleh ratusan sukarelawan.
Ada juga kiprah Zagy yang mendirikan Society for Renewable Energy dan telah membangun banyak panel surya di pedesaan Indonesia serta Yolla Miranda yang membuat masker ramah lingkungan bernama Maskit.