- Langgeng Puji
Bantah Beri Bantuan ke Teroris di India, Presiden ACT Bersuara Lantang
Jakarta - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar membantah tegas dugaan pihaknya memberi bantuan kepada teroris di India.
Menurutnya, mitra ACT di India bukan seorang teroris seperti apa yang dicap negara tersebut kepada lembaganya pada 2020.
Sebelumnya, ACT diduga terafiliasi dengan organisasi Islam radikal, seperti Falah-e-Insaniyat Foundation (FIF) dan Laskhar-e-Taiba (LeT).
"Kami mau menjawab soal 2020 ada program yang didistribusikan ke India. Kami hadir ke sana dua pekan setelah kondisi damai," kata Ibnu Khajar di Kantor ACT, Jakarta Selatan, Rabu (6/7/2022).
Ibnu Khajar menjelaskan organisasi yang menjadi mitra ACT di India legal sehingga jauh dari dugaan teroris.
Dia memastikan mitra ACT di seluruh dunia ialah para ulama, termasuk di India.
"Mitra kami di lapangan ialah organisasi-organisasi ulama yang legal di India. Insyaallah kami yakin betul mitra kami bukan teroris atau jaringannya," tegasnya.
Seperti diketahui, Media India Oplandia menuding ACT sebagai organisasi muslim yang radikan pada 14 Maret 2020.
Menurut media tersebut, ACT dilaporkan mengirim 25 lakh ke India dan mendistribusikan di New Delhi.
Selain itu, ACT diduga mengumpulkan dana menggunakan propaganda jahat untuk membantu sesama muslim yang terkena dampak kerusuhan. (lgn/ree)