Menteri Retno Marsudi: G20 Harus Menjadi Solusi untuk Berbagai Tantangan Global.
Sumber :
  • tvone

Menteri Retno Marsudi: G20 Harus Menjadi Solusi untuk Berbagai Tantangan Global

Jumat, 8 Juli 2022 - 18:28 WIB

Nusa Dua - G20 harus menjadi solusi untuk berbagai tantangan global. Dalam pidatonya, Menteri Retno menyebutkan masalah yang saat ini dihadapi dunia. Di antaranya krisis pangan dan energi yang dipicu perang di Ukraina, serta pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

“Hanya dengan begitu G20 dapat menjadi relevan dan bermanfaat bagi dunia, tidak hanya para anggotanya,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dalam pidato pembukaan Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022).

Dampak perang Rusia-Ukraina kini dirasakan negara-negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah. 

Sementara akibat perang, pertumbuhan global diperkirakan akan melambat menjadi 2,9 persen pada 2022, sementara inflasi dapat mencapai 8,7 persen untuk negara berkembang.

Karena itu, Indonesia sebagai tuan rumah G20 memilih mengangkat isu multilateralisme dalam FMM guna menegaskan pentingnya kerja sama antarnegara untuk merespons tantangan global. 

“Tantangan global membutuhkan solusi global. Tetapi sejujurnya kita tidak dapat menyangkal bahwa semakin sulit bagi dunia untuk duduk bersama,” kata Retno.

Retno Marsudi mengatakan bahwa semua negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mewujudkan multilateralisme, di mana semua negara berdiri di atas pijakan yang sama dan diperlakukan sama. 

Karena itu, Presidensi G20 Indonesia untuk pertama kalinya mengundang wakil negara-negara berkembang dan negara pulau kecil, diantaranya anggota Pacific Island Forum dan Caribbean Community serta Uni Afrika. 

“Karena di dunia yang terpolarisasi ini, kepentingan mereka juga penting dan keprihatinan mereka juga menjadi perhatian kita,” ujarnya.

Pentingnya membangun rasa saling percaya agar mekanisme multilateralisme dapat berjalan untuk menjawab tantangan global juga disampaikan Retno Marsudi. 

“Mari kita gunakan kesempatan ini untuk berdiskusi tentang bagaimana kita dapat membangun kepercayaan dan memastikan multilateralisme berjalan, bagaimana mewujudkan perdamaian, dan mencegah krisis berubah menjadi bencana global baru,” ujarnya.

G20 adalah sebuah platform multilateral strategis yang menghubungkan 20 ekonomi utama dunia dan memegang peran strategis dalam mengamankan masa depan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi global. 

G20 terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

Sebagai tuan rumah FMM, Indonesia mengundang 10 negara di luar G20 yakni Ukraina, Spanyol, Belanda, Singapura, Kamboja, Senegal, Suriname, Fiji, Rwanda, dan Uni Emirat Arab. 

Sebanyak 10 organisasi internasional juga diundang dalam pertemuan tersebut yaitu PBB, ADB, FSB, ILO, IMF, IsDB, OECD, WB, WHO, dan WTO.

Dari berbagai undangan itu, Suriname menyatakan tidak bisa hadir karena ada isu di dalam negerinya. 

Sementara Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Truss meninggalkan Bali lebih awal dan kembali ke London, setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada Kamis (7/7/2022). (HW/ree)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:27
04:15
03:10
02:14
01:41
02:25
Viral