- Antara
Pemprov: Tumpahan minyak di laut Aceh jangan sampai berdampak lebih luas
Banda Aceh, tvOne
Pemerintah Aceh melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh mengingatkan pihak terkait untuk segera mengatasi tumpahan minyak di perairan Langsa, jangan sampai peristiwa itu mencemari lingkungan setempat.
"Jangan sampai berdampak lebih meluas sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan laut yang dapat mengganggu kenyamanan nelayan sekitar," kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, di Banda Aceh, Kamis.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Asrizal Asnawi menyatakan adanya laporan bahwa terjadi gelembung atau tumpahan minyak di wilayah perairan Langsa, Aceh sejak sebulan terakhir atau awal Agustus 2021.
Gelembung minyak tersebut diduga karena adanya kesalahan atau kebocoran pada sumur minyak milik Pertamina di perairan kawasan Aceh.
Pada prinsipnya, kata Mahdinur, Dinas ESDM meminta kepada pihak yang berkompeten dalam hal ini Pertamina untuk segera mengatasi kejadian tumpahan minyak tersebut agar tidak terus menyebar lebih luas.
Terhadap peristiwa ini, Mahdinur mengapresiasi langkah yang telah dilakukan pihak Pertamina EP dengan mengirimkan sebanyak 13 kapal untuk menangani permasalahan tersebut.
"Kita apresiasi langkah dan yang akan dilakukan pihak Pertamina EP 1 rantau (terhadap tumpahan minyak). Semoga bisa berjalan lancar dan tuntas," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Mahdinur juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (8/8/2021), di mana adanya gelembung (bubble) area lepas pantai PT Pertamina hulu Rokan Zona 1 Field Pangkalan Susu Langsa Offshore.
Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan indikasi gelembung (bubble) di sekitar Sumur H-4 Lapangan Langsa Offshore atau di sumur H-4 berada perairan Selat Malaka.
"Untuk penyebab kejadiannya masih dalam proses pengecekan dan investigasi, dan saat ini tidak ada korban jiwa," katanya.
Saat ini, sambung Mahdinur, pihak Pertamina sedang melakukan penanganan seperti aktivasi Incident Managemen Team(IMT) Zona 1 dan mengaktifkan Oil Spill Response
Team (OSRT).
Kemudian, dilakukan continous monitoring terhadap sebaran dan dampak kebocoran, mengirim kapal scouting ke lokasi sumur H-4, dan mengambil sampel tumpahan minyak untuk pengujian di laboratorium.
Terkait peristiwa ini, Pemerintah Aceh juga telah melaporkannya secara resmi kepada SKK Migas dan Kementerian ESDM. (ant/jeg)