- Dok Wijaya Karya
Dulu Kecebong Sekarang Undur-undur, Inilah Cuitan Roy Suryo Mengomentari Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Terancam Mundur
Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, kembali membuat pernyataan kontroversial. Roy Suryo mengomentari Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang terancam mundur gegara kurang modal.
Komentar Roy Suryo mengenai Proyek Kereta Cepat bisa dilihat di akun Twitter pribadi Roy Suryo, @KRMTRoySuryo2.
“Waduh, Dulu sampai disebut “KECEBONG” alias “KEreta CEpat BOhoNG-bohongan” karena (terlalu) banyak tdk sesuai janji semula & Kerap buat masalah (mulai Anggaran, Route, Banjir, Bongkar Pasang dsb),” tulis Roy Suryo, sebagaimana dipantau Senin (11/7/2022).
“Kalau sekarang terus2an Mundur begini, berarti tambah nama UNDUR-UNDUR … AMBYAR,” lanjut Roy Suryo.
Reaksi Warganet
Banyak warganet yang tidak setuju dengan pernyataan yang dicuitkan Roy Suryo.
Namun adapula warganet yang geregetan.
Adapula warganet yang menilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai pemborosan.
Warganet lainnya minta agar Roy Suryo tidak sembarangan posting khawatir bakal berurusan dengan penegak hukum.
Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terancam mundur jika modal negara yang diberikan dalam bentuk PMN tidak segera cair.
Keterlambatan pencairan ini, ujar Didiek Hartantyo, akan membuat kas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pelaksana proyek hanya bisa bertahan hingga September 2022 mendatang.
“Kemarin sudah dalam pembahasan menyeluruh dan ini akan diberikan support. Apabila ini tidak cair di 2022, maka penyelesaian kereta cepat ini akan terlambat juga,” ujar Didiek Hartantyo dalam rapat dengan bersama Komisi V DPR RI, Rabu, 6 Juli 2022 lalu.
(Pembangunan tunnel Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sumber: KCIC)
Meski demikian, Didiek Hartantyo menyatakan bahwa rencana uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping pada acara G20 November 2022 mendatang masih terjadwal.
Didiek Hartantyo menyebut, masalah pada proyek KCIC ini berawal dari kontraktor. Lalu, pada 2019 proyek ini terhambat karena pembebasan lahan.
“Nah, saat itu lah kemudian kita PT KAI diminta untuk masuk, namun baru dengan keluarnya Perpres 93 tahun 2021 kemarin Kereta Api betul-betul menjadi lead sponsor daripada kereta cepat ini,” ujar Didiek Hartantyo.
(Tangkapan layar cuitan Roy Suryo di media sosial twitter. Sumber: twitter)
Didiek Hartantyo menuturkan, biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian proyek KCJB awalnya hanya 6 miliar dolar AS saja. Tetapi, pihaknya menghitung terdapat pembengkakan biaya (cost overrun) mencapai 1,1 miliar hingga 1,9 miliar dolar AS.
Pembengkakan biaya ini terdiri dari pembebasan lahan, engineering, procurement and construction (EPC), relokasi jalur, dan biaya lainnya. (ito)