- iStock Photo/DSC Image
Ada Dugaan Brigadir J Diminta Mengganti CCTV di Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo
Jakarta - Kabar terbaru ada dugaan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diminta mengganti kamera pengawas atau CCTV di dalam rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Seperti diketahui bahwa CCTV rumah Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan dalam kondisi rusak.
Kondisi tersebut membuat publik bertanya-tanya, sebab CCTV dianggap bisa menjadi petunjuk untuk mengungkap insiden adu tembak antara Brigadir J dengan Bharada E (8/7).
Dilansir dari laman VIVA Kriminal, ada bukti chat melalui WhatsApp dengan Om Josua yang diduga adalah Brigadir J.
Dalam pesan tersebut, Om Josua diberitahu oleh pembantu Ferdy Sambo dengan inisial K bahwa kamera CCTV rusak sejak Jumat, 17 Juni 2022.
“Om, CCTV nya mati. Alatnya yang mati ya om,” tulis chat kepada Om Josua.
Menerima pesan tersebut, Om Josua merespons dengan pesan akan memperbaiki kamera CCTV yang rusak.
“Siap om. Nanti diganti ya,” balas Om Josua.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan informasi tersebut akan didalami, Saat ini tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja.
“Iya nanti kita tunggu tim bekerja,” kata Ramadhan di Mabes Polri, pada Rabu (13/7) lalu.
Di sisi lain, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya tidak akan berhenti melakukan proses penyelidikan atas insiden saling tembak meski kamera CCTV di rumah Irjen Sambo rusak.
“Kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara scientific crime investigation.” ujar Budhi.
“Kami mencari alat bukti pendukung, yakni CCTV dari sekitar rumah tersebut yang bisa membuktikan petunjuk adanya proses atau orang-orang yang mungkin berada di rumah tersebut,” sambungnya.
Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan yang dibuat khusus untuk mengusut kasus baku tembak di rumah Irjen Sambo. Tim khusus ini dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Kemudian dibantu oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryo, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada.
Selain itu, penyelidikan insiden ini juga melibatkan unsur dari Divisi Propam Polri, yakni Biro Provos dan Paminal. (Mzn)