- Istimewa
Buka Peluang Kuasai Teknologi, 16 Pemuda Papua Ikuti Workshop Pengenalan Motor Listrik
Surabaya, Jawa Timur - Kementerian Sosial terus mendorong penguatan kapasitas putra-putri Papua. Sejak Selasa lalu, sebanyak 16 pemuda Papua mengikuti pelatihan pengenalan dasar motor listrik.
Workshop pengenalan motor listrik jenis e-trail ini merupakan rangkaian tindak lanjut dari arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meningkatkan kualitas SDM Papua. Untuk keperluan itu, Kemensos menggandeng berbagai unsur baik dari komunitas kreatif maupun perguruan tinggi.
Kali ini, pelatihan dipusatkan di Departemen Teknik Robotic Kampus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS).
"Selama ini ITS telah menjadi salah satu mitra penting Kemensos dalam membantu SDM Papua. Kami percaya di bawah bimbingan para ahli di ITS, mereka akan cepat berkembang," kata Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial Juena Br. Sitepu.
Dalam kesempatan berbeda, Tenaga Ahli ITS Bambang Sudarmanta menyatakan, peserta diberikan pengenalan awal tentang motor listrik jenis e-trail buatan tim ITS. Mereka dijelaskan tentang bahan baku, proses pembuatan dan lama waktu pembuatan.
"Setelah itu peserta diajak melihat lokasi praktek pembuatan motor listrik e-trail. Setelah mereka berdiskusi dengan tim ITS terkait materi selama kegiatan workshop," kata Bambang di Surabaya (14/07).
Dalam kegiatan bertajuk "Workshop Perakitan Motor Listrik E-trail Program Kewirausahaan Sosial" ini, melibatkan 6 orang peserta dari Puncak Jaya, 5 orang dari Yahukimo dan 5 orang dari Universitas Cendrawasih (Uncen). Mereka menimba ilmu sejak 12 Juli hingga 21 Juli.
Bambang Sudarmanta menambahkan, melalui pelatihan ini diharapkan seluruh peserta memahami dan memiliki keterampilan untuk membuat, menggunakan dan memelihara motor listrik.
"Sehingga apabila nanti motor ini diserahkan untuk masyarakat Puncak Jaya dan Yahukimo mereka sudah memahami bagaimana cara menggunakan dan me- maintenance penggunaan motor listrik ini," katanya.
Untuk peserta dari Uncen di antaranya dari unsur dosen. Keikutsertaan dari dosen Uncen diharapkan membuka kesempatan transfer ilmu dari ITS ke Uncen sehingga ke depan motor listrik e-trail ini bisa diproduksi di Uncen.
Bambang menyatakan, seluruh peserta terlihat antusias selama mengikuti workshop. "Mereka menunjukkan rasa ingin tahu yang besar. Banyak bertanya dan bersemangat selama kegiatan," katanya.
Sebelumnya, SDM Papua sudah menerima berbagai pelatihan dari Kementerian Sosial. Di antaranya pelatihan pengolahan kulit buaya yang dilaksanakan di Bandung beberapa waktu lalu, pelatihan pembangunan kapal fiber bersama tim dari ITS dan pelatihan penyamakan kulit buaya yang di laksanakan di Jayapura Papua.(chm)