- Kolase tvonenews.com
Ayah Brigadir J Ngaku Stres Melihat Luka Tak Wajar dari Wajah Anaknya dan Minta Autopsi Ulang
Jakarta - Insiden polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dimana Brigadir J tewas mengenaskan di tangan rekan kerjanya yaitu Bharada E, kejanggalan terus menyeruak ke publik setelah luka-luka tak wajar diungkap pihak keluarga dan Ayah Brigadir J ngaku stres melihat luka tak wajar dari wajah anaknya dan minta autopsi ulang.
Merasa banyak kejanggalan, Ayah Brigadir J ngaku stres melihat luka tak wajar dari wajah anaknya dan minta autopsi ulang.
Dikabarkan menurut rilis kepolisian bahwa Brigadir J meninggal pukul 17.00 WIB akibat aksi tembak menembak dengan rekan kerjanya yaitu Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Saat itu Brigadir J diduga mencoba melakukan pelecehan seksual kepada Putri Ferdy Sambo, dimana ibu Putri Candrawathi berteriak meminta tolong dan datanglah Bharada E yang menolong hingga terjadi insiden polisi tembak polisi.
Samuel Hutabarat sebagai Ayahanda Brigadir J hadir sebagai narasumber di Program Catatan Demokrasi TvOne, dimana saat itu secara tegas meminta untuk autopsi ulang atas banyak kejanggalan kematian anak tercinta
"Itu diajukan Lawyer kami pertimbangannya biar semua yang terjadi tambah terang benderang."ucap Ayahanda dari Brigadir J.
Temuan-temuan baru dari pihak keluarga Brigadir J kejanggalan kematian anaknya, temuan yang berupa foto luka-luka, Namun sudah diberikan kepada pihak pengacaranya.
Samuel mengungkapkan bahwa melihat kondisi tubuh sang anak dari peti mati yang dikirim dari Jakarta.
"Kondisi di tubuhnya pada saat saya buka itu hanya sampai batas dada, begitu sebelum saya tanda tangani. itu kan saya usul dibuka peti, itu pun tidak boleh dibuka habis, hanya seperempat lah dibuka lalu ditutup."ucapnya
Menyebutkan beberapa luka-luka di wajah yang dianggap janggal karena menurut rilis Kepolisian aksi tembak menembak.
"Langsung lah saya lihat wajah Almarhum anak kita ini, beberapa luka di wajah, memang saya saat melihat luka di wajah tambah sedih lah, kabarnya kan anak kita ini meninggal aksi tembak menembak, tapi begitu saya lihat luka di wajah ngeri sekali begitu. Ada luka di bibir dijahit tapi entah luka apa lah itu , di hidung dan di kelopak mata kanan ini ada luka."ucap Samuel Hutabarat di Program Catatan Demokrasi TvOne.
Semenjak melihat luka di wajah sang anak, Samuel Hutabarat mengaku histeris dan stres. lalu dia meminta izin lagi kepada yang mengantar jenazah Brigadir J dari Jakarta untuk melihat kondisi tubuh anaknya.
"Saya bukalah kancing bajunya dua biji, sudah saya buka kancing bajunya, nampaklah lubang di dada kanan, saya nggak ngerti itu bekas peluru atau apa, setelah saya lihat saya tutuplah kembali kainnya,"ucapnya
"Tapi waktu awal saya melihat di wajah itu, sudah sangat yah tidak wajarlah tembak menembak begitu,"ujarnya.
Dari pihak pengacara keluarga telah meminta adanya autopsi ulang dan saat ini perkembangan dari pemintaan dari keluarga mendiang Brigadir J telah diterima.
Saat ini dari pihak Kepolisian beserta tim telah bekerja mendalami cctv dari lapangan. serta tim khusus akan melakukan penyelidikan secara komprehensif.
Kepolisian telah bekerja sama dengan tim forensik dan Kompolnas untuk menindaklanjuti permintaan autopsi ulang atau ekshumasi tersebut. (ind)