- dok istimewa
Begini Tampang Kopda M, Prajurit TNI Yang Diduga Jadi Dalang Penembakan Istrinya Sendiri di Semarang
Jakarta – Kopda M seorang prajurit TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah diduga terlibat dalam kasus penembakan terhadap istrinya sendiri bernama Rina Wulandari (34) yang terjadi pada Senin (18/7/2022) di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang.
Begini Tampang Kopda M, Prajurit TNI Yang Diduga Jadi Dalang Penembakan Istrinya Sendiri di Semarang
Pasca Insiden penembakan tersebut, suami dari Rini Wulandari yakni Kopda M diketahui menghilang dan mangkir pasca insiden penembakan terhadap istrinya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) IV Diponegoro Letnan Kolonel (Letkol) Inf Bambang Hermanto.
Bambang meminta agar masyarakat segera melapor jika menemukan keberadaan Kopda M yang merupakan prajurit TNI Kota Semarang untuk menjalani pemeriksaan.
"Tolong segera melaporkannya ke instansi TNI AD terdekat atau langsung ke Kodam IV Diponegoro," ujar Bambang melalui keterangan tertulis di Semarang pada Minggu (24/7/2022).
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menduga ada keterlibatan prajurit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Semarang, Kopda M, dalam peristiwa penembakan istrinya, Rina Wulandari.
"Dugaan memang kuat karena suami dari korban ini lari sejak hari pertama; dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," kata Panglima TNI di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).
Menurut dia, petugas juga memeriksa jejak elektronik yang mengarah dengan adanya dugaan keterlibatan Kopda M. Andika mengatakan pihaknya sudah mengantongi sejumlah saksi, di antaranya orang yang memiliki hubungan asmara dengan Kopda M.
"Kami sudah memiliki saksi-saksi, termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," tambahnya.
Potret Kopda M, Prajurit TNI yang diduga menjadi dalang penembakan istrinya
Dia menegaskan kasus penembakan itu sangat tidak manusiawi, apalagi demi memuaskan kesenangan pribadi seorang prajurit.
"Apakah kesenangan pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja, menghalalkan segala cara. Ini akan kami usut tuntas," tegasnya.
Sebelumnya, Rina Wulandari ditembak sebanyak 2 kali oleh orang tak dikenal. Dalam rekaman CCTV, terlihat 4 orang menjadi pelaku eksekutor penembakan. Kini, keempat tersangka yang ternyata merupakan penembak bayaran telah ditangkap. (rka/ant)