- kolase tim tvonenews
Komnas HAM Ungkap Luka Tembak Brigadir J Dari Jarak Yang Berbeda-Beda, Choirul Anam: Jaraknya Memang Tidak Jauh
Jakarta – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyampaikan hasil dari pendalaman terkait luka pada jasad Brigadir Yosua atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM Ungkap Luka Tembak Brigadir J Dari Jarak Berbeda-Beda, Choirul Anam: Jaraknya Memang Tidak Jauh
Setelah dilakukan penyelidikan, Choirul Anam mengatakan bahwa kemungkinan luka pada jasad Brigadir J disebabkan karena tembakan dengan jarak yang berbeda-beda.
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," ujar Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM pada Selasa (26/7/2022).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam lalu membeberkan soal luka pada tubuh Brigadir J yakni terdapat luka peluru masuk dan luka peluru keluar. Namun, ia belum bisa memastikan secara detail jumlah luka tersebut.
"Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh sehingga jumlahnya berbeda," pungkasnya.
Diketahui, Komnas HAM telah melakukan penyelidikan tersendiri yang terpisah dengan tim khusus untuk menangani kasus penembakan Brigadir J. Komnas HAM sendiri sudah mencari informasi dan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J hingga tim forensik Polri yang sebelumnya bertugas dalam autopsi korban.
Choirul Anam menyampaikan bahwa Komnas HAM memiliki rangkuman dugaan jenis luka dan waktu kematiannya.
"Kalau soal luka, pertama kami melihat secara kapan jenazah masuk dan mulai diotopsi, itu penting untuk menentukan kurang-lebih titik jam kematian kapan, kami juga ditunjukkan titik titik lubang luka, di situ luka karena apa, terus kami ditunjukkan bagaimana mekanisme kerja mereka dalam menyakiti," ungkap Choirul Anam.
Namun, menurutnya Komnas HAM masih menunggu hasil dari proses ekshumasi atau autopsi ulang pada jasad Brigadir J sehingga belum bisa menarik kesimpulan.
"Masih ada proses ekshumasi, kami tunggu proses ekshumasi," kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam pada Senin (25/7/2022).
Komnas HAM Periksa 7 Ajudan Irjen Ferdy Sambo
Sejumlah ajudan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo mendatangi gedung Komnas HAM sekitar pukul 09.48 WIB Pagi, Selasa (26/7/2022). Kehadiran ajudan Ferdy Sambo untuk memenuhi kebutuhan dari pihak Komnas HAM terkait penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Satu ajudan terlihat berjalan keluar gedung Komnas HAM pukul 09.51 WIB untuk menjemput beberapa ajudan lain yang akan segera tiba. Setelah itu, tampak rombongan ajudan berbaju putih dan coklat berjalan memasuki gedung Komnas HAM tanpa memberikan keterangan sedikitpun.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam mengatakan seluruh ajudan dari Irjen Ferdy Sambo telah dikonfirmasi kehadirannya termasuk Bharada E hari ini.
"Ya tujuannya kami minta untuk datang, banyak pertanyaan ke kami apakah Bharada E juga ikut kami undang? Kami panggil? Memang kami panggil semua termasuk Bharada E," kata Choirul Anam kepada wartawan, Selasa (26/7/2022). (ner/rka)