- viva
Indonesia Mengajak Anggota G20 Mencari Solusi Bersama Menghadapi Tantangan Pangan Global
Hal itu, kata Kasdi akan ditempuh dengan memastikan keseimbangan antara jaminan pasokan yang bersumber dari sistem pertanian pangan yang tangguh, berkelanjutan, bersumber dari perdagangan komoditas pangan dan pertanian lintas batas negara yang lancar.
“Dalam pertemuan ini kita memberikan satu pandangan bahwa persoalan pangan tidak boleh ada batasan antarnegara dan bangsa. Harus open, transparan, dan dapat diakses semua pihak, terutama anggota G20,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kasdi mengapresiasi kontribusi aktif Negara-negara anggota G20, negara undangan, organisasi regional, dan internasional pada berbagai inisiatif dalam kerangka AWG 2022 yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Berbagai inisiatif itu, di antaranya pertemuan Meeting of Agricultural Chief Scientists (MACS). Pertemuan para ahli pertanian yang diselenggarakan pada 5 hingga 7 Juli lalu di Bali itu membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan Indonesia. Keempat isu itu adalah kebijakan ketahanan pangan pascapandemi Covid-19, pertanian tangguh iklim, food loss and waste, serta pertanian dan penelusuran digital.
Inisiatif lainnya adalah webinar sharing knowledge dalam penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan pembiayaan di perdesaan. Acara yang diselenggarakan pada 28-29 Juni 2022 itu adalah kerja sama antara Pokja Pertanian dan Pokja Pembangunan (Development Working Group). “Dalam keadaan yang luar biasa ini, kita perlu mendorong kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal,” ujar Kasdi. (HW/Nur/ree)