- Kolase tvOnenews.com
Pendapat Pakar Psikologi Forensik Terhadap Bharada E, Tetap Tenang Meski Terlibat Baku Tembak. Reza: Polisi Pun Bisa Syok
Dirinya menyarankan agar institusi harus memeriksa kondisi yang bersangkutan, apakah mengalami syok atau tidak. Sehingga dapat menentukan apakah seseorang layak untuk bekerja atau tidak.
Selain itu, Reza menyebutkan dalam Psikologi mengenal sebuah istilah yang dinamakan “Delay on Set”. Seseorang akan mengalami syok atau psikologis yang terguncang namun reaksinya akan muncul beberapa hari kemudian.
“Anggaplah hari ini tidak ada tanda-tanda guncangan psikologis yang bisa di inderai. Semuanya tampak normal-normal saja. Tapi psikologi mengenal istilah ‘delay on set’. Kemunculan gejala guncangan itu yang tertunda. Hari ini normal, besok normal, lusa sama saja, minggu depan oke. Bulan depan baru kemungkinan anjlok,” ujarnya.
Apabila seseorang mengalami kondisi tersebut, Reza mengatakan sangat pantas seseorang yang terlibat dalam proses tembak-menembak untuk diistirahatkan dalam jangka waktu tertentu.
Penyelidikan kasus masih berjalan, namun pihak kepolisian sempat menugaskan Richard Eliezer atau Bharada E kembali bertugas seperti biasa. Hal tersebut disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo. Menurutnya status Bharada E dalam kasus kematian Brigadir J masih sebagai saksi.
“(Benar, ditarik ke Mako Brimob) karena statusnya masih jadi saksi,” ungkap Dedi, Minggu (31/7/2022).