- Antara
Peningkatan Partisipasi Perempuan Bidang Ekonomi Meningkatkan PDB
Jakarta - Peningkatan partisipasi ekonomi perempuan akan berdampak positif pada kenaikan produk domestik bruto (PDB). Bahkan menurut kajian McKinsey Global Institute, Indonesia dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 135 miliar per tahun di tahun 2025.
“Syaratnya partisipasi ekonomi perempuan ditingkatkan,” kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N Rosalin dalam acara The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Acara ini adalah Side Event Presidensi G20 Indonesia dan Road to Indonesia Sharia Economic Festival 2022.
Menurut Lenny, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan saat ini baru 54 persen, terpaut jauh dari TPAK laki-laki yang mencapai 83 persen. Padahal persentase jumlah perempuan Indonesia kini mencapai 49,5 persen dari total penduduk Indonesia yang sebesar 273 juta jiwa.
“Perempuan mengisi separuh populasi Indonesia,” katanya.
Untuk meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Kementerian Keuangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mengoptimalkan potensi UMKM.
Sebab, lebih dari 50 persen UMKM dimiliki dan dikelola perempuan. Selain itu 99,99 persen unit usaha di Indonesia adalah UMKM.
Menurut Lenny, upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi UMKM perempuan harus disesuaikan dengan perkembangan transformasi digital.
“Di era digital ini, salah satu strategi akan kita angkat adalah bagaimana digital ekonomi itu juga bisa dipahami dan dipraktekkan secara langsung oleh para perempuan,” kata Lenny.
Untuk memberdayakan perempuan khususnya di bidang ekonomi, diperlukan kerja bersama, sinergi kementerian/lembaga, pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat dan pihak-pihak terkait. (HW/ree)