- tim tvonenews/Hartini Setia Ningrum
Partai Buruh Blak-Blakan Pengen Suara 4 Persen Pada Pemilu 2024, Sebanyak 15 Juta Suara Yakni Menang
Jakarta - Setelah resmi mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di KPU RI pada Jumat (12/08/2022) bersama lima parpol lainnya, Partai Buruh yang dipimpin oleh Said Iqbal selaku Presiden Buruh Indonesia, blak-blakan soal targetnya di pendaftaran kali ini.
"Jika lolos verifikasi dan parlementer, ga usah muluk, targetnya empat persen, 4 persen dari suara sah nasional. Kalau kita anggap suara sah nasional adalah sama dari yang 2019, sekian juta/140 juta x 4 persen 5,6 juta keptip market kita 15 juta itu baru anggota," jelasnya kepada wartawan.
Setelah mengikuti 3 kali pemilihan umum, Partai Buruh berkuasa sepanjang komitmennya tetap dengan market sebanyak 10 juta. Anggotanya yang ada di 11 organisasi partai buruh itu menargetkan 10 juta suara ditambah keluarganya menjadi 15 juta.
Target perolehan suara kemudian dibagi juga ke 5 provinsi emas partai buruh, antara lain Jawa Barat sebanyak 3 juta suara, Banten sebanyak 1 juta suara, Jawa Timur sebanyak 1 juta, DKI Jakarta sebanyak 750 ribu suara, dan Kepulauan Riau Batam sebanyak 750 ribu suara.
Sedangkan untuk perolehan kursi parlementer, Partai Buruh menargetkan kira-kira 20 kursi dengan posisi penting di daerah sasaran seperti bupati, wakil bupati, walikota dan wakilnya, yang tersebar di daerah Bekasi, Jayapura, Karawang, Purwakarta, Pasuruan, dan Depok.
Selain itu, Partai Buruh khusus mentargetkan Ketua DPRD harus dari partainya di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kota Batam. Sementara, DKI Jakarta ditargetkan berada di urutan ke-3 dalam perolehan suara nasional.
"Itu target kami, insya Allah Partai Buruh pasti menang karna anggota kami militan," tukasnya juga dengan semangat. Iya yakin kekuatan buruh itu ada di kota-kota industri, makanya suara sah nasional sebagian besar terkumpul dari suara buruh.
Berdasar hasil pemilihan umum pertama yang cukup parlementer inter, Partai Buruh akan berhenti partai tengah 2029, lalu target Presiden Republik Indonesia di tahun 2034. (hsn/ppk)