- Kolase tvOnenews.com
Buatnya Geram, Deolipa Minta Bayaran Rp 15 Triliun atau Gugat Seluruh Pihak: Negara Kan Kaya!
Jakarta - Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumio ditetapkan sebagai tersangka Pertama, kini ditahan atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, pada Rabu (3/8/2022).
Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menerima surat pencabutan kuasa secara tiba-tiba. Hal ini membuatnya geram dan meminta bayaran atas jasanya selama ini.
Kuasa Hukum Minta Bayaran Besar Pada Negara
Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menyatakan penasihat hukum Bharada E atau Richard Eliezer telah mencabut surat kuasa dari Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin pada Rabu (10/8/2022).
Hal ini membuat Deolipa geram, dirinya meminta bayaran atas jasanya selama ini sebanyak Rp 15 triliun.
“Ini kan penunjukan dari negara, dari Bareskrim. Tentunya, saya minta fee saya dong. Saya akan minta jasa saya sebagai pengacara yang ditunjuk negara, saya minta Rp 15 triliun. Supaya saya bisa foya-foya,” ujar Deolipa dikutip dari VIVA, pada Jumat (12/8/2022).
Mantan Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara. (Ist)
Selain meminta bayaran sebesar Rp 15 triliun, Deolipa juga mengancam akan menggugat negara. Dalam hal ini ditujukan kepada semua pihak, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Prabowo, apabila tidak membayarkan jasanya untuk Bharada E sebesar Rp 15 triliun.
“Kan kita ditunjuk negara, negara kan kaya, masa kita minta Rp 15 triliun enggak ada. Ya kalau enggak ada kita gugat, catat aja. Kapolri kita gugat, semua kita gugat. Presiden, Menteri, Kapolri, Wakapolri, semuanya kita gugat supaya kita dapat sebagai pengacara secara perdata Rp 15 triliun,” tegasnya.