- kolase tvOnenews.com
Brigadir J Disebut Melukai Harkat dan Martabat Keluarga Irjen Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak: Di Magelang itu Mereka Happy-happy Saja
Jakarta - Alasan dibalik pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo meninggalkan pertanyaan bagi pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Terlebih lagi beberapa waktu lalu terungkap alasan Ferdy Sambo mengeksekusi Brigadir J dikarenakan ada perasaan marah kepada Brigadir J atas laporan dari sang istri Putri Candrawathi.
Sebelumnya, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi telah mengungkap alasan Ferdy Sambo lakukan pembunuhan berencana.
Brigjen Andi Rian mengungkap bahwa Ferdy Sambo naik pitam kepada Brigadir J atas laporan dari sang istri Putri Candrawathi.
"FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Joshua," ujarnya dalam siaran pers Kamis (11/8/2022).
Atas hal itu, Ferdy Sambo memanggil tersangka RR dan RE untuk merencanakan pembunuhan kepada Brigadir J.
Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigadir Yosua (Facebook Rohani Simanjuntak)
"Fs memanggil tersangka RR dan tersangka RE untuk melakukan pembunuhan untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Joshua," lanjutnya.
Ditanya lebih lanjut, Andi Rian dan Dedy Prasetyo enggan membeberkan hal lainnya.
"Kami hanya melaporkan apa yang ada di BAP," pungkas Dedy Prasetyo.
Pengacara Keluarga Brigadir J Pertanyakan Kejadian yang Melukai Harkat dan Martabat Keluarga Irjen Ferdy Sambo
Kamaruddin Simanjuntak, mempertanyakan kejadian yang melukai harkat dan martabat keluarga Irjen Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Sehingga, menjadi pemicu Sambo membunuh Brigadir J di rumah dinasnya pada Jumat, 8 Juli 2022.
“Mestinya tanya dulu harkat dan martabat yang mana, apakah keluarga yang Ibu Putri atau keluarga si cantik itu. Mesti jelas dulu dong, nanti saya salah tanggapi,” kata Kamaruddin seperti dikutip dari VIVA saat dihubungi wartawan pada Senin, 15 Agustus 2022.
Tidak sampai di situ, Kamaruddin Simanjuntak juga mempertanyakan dimanakah lokasi yang dimaksud Ferdy Sambo melukai harkat dan martabat keluarganya itu terjadi, apakah di Jakarta atau Magelang, Jawa Tengah.
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjutak (Tim tvOne/Langgeng Puji)
Karena menurut dia, pertengkaran terjadi antara Sambo dengan istrinya PC di Magelang.
“Di Magelang itu mereka happy-happy saja. Yang bertengkar di Magelang itu Ferdy Sambo sama Putri. Kalau di Magelang itu, Ibu Putri dengan Yosua baik-baik saja. Bahkan, Ibu Putri kirim WhatsApp ke adik Yosua supaya datang ke Magelang, merayakan ulang tahun pernikahan mereka, Putri sama Sambo,” ujarnya.
Kamaruddin Simanjuntak semakin merasa ada keanehan ketika Ferdy Sambo mengaku merencanakan pembunuhan kepada Brigadir J untuk menjaga harkat dan martabat keluarganya.
Sebab, kata dia, istri Sambo masih berkomunikasi dengan adik Brigadir J supaya datang ke Magelang.
“Kalau perempuan sudah dilecehkan abangnya misalnya, mungkin enggak dia, ibunya masih ber-WA ria supaya adiknya datang ke Magelang. Harusnya kan dia ngomong, abang kau kurang ajar ni, dia melecehkan saya, harusnya gitu toh. Tetapi ini sebaliknya, 'kamu lagi libur gak dek? Kamu datang ke sini ya'. Nah, orang yang sudah melecehkan istri atau mengancam istri, mungkin enggak masih dikawal orang yang melecehkan?” kata dia.
Detik-Detik Penembakan Brigadir J, Disuruh Jongkok dan Dijambak
Muhammad Burhanuddin selaku pengacara Bharada E mengungkapkan detik-detik sebelum penembakan Brigadir J, saat itu Irjen Ferdy Sambo yang berada di TKP memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J dalam posisi jongkok.
“Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Riki disuruh panggil Yoshua. Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok (Brigadir J). Informasi dari Bharada E yang suruh Brigadir J jongkok adalah si bosnya, ya seorang atasannya di sana (Ferdy Sambo),” beber Pengacara Bharada E, M Burhanuddin di acara Indonesia Lawyers Club seperti yang dikutip tvonenews.com, Senin (15/8/2022).
Jadi, ia sebutkan, yang berada di dalam tempat kejadian itu termasuk Brigadir J dan yang lainnya saat ini sudah jadi tersangka semua. Namun, Ibu PC pada saat kejadian ada di dalam tetapi bukan di tempat kejadian melainkan berada di dalam kamar.
Burhanuddin menambahkan, dari informasi yang didapatnya, di dalam tempat kejadian tersebut ada Ferdy Sambo (FS), Riki, Bharada E dan Almarhum Yosua.
Selanjutnya, saat disinggung apakah Brigadir J dieksekusi saat jongkok? Pengacara Bharada E itu beberkan, sebelum dieksekusi, rambut Brigadir J sempat dipegang, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak Brigadir Yosua.
Brigadir J dan Bharada E (ist)
“Katanya (Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir J) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak. Woy tembak, tembak, tembak gitu,” ungkap M Burhanuddin.
Kemudian, ketika ditanya siapa yang pegang rambut Brigadir J, Burhanuddin katakan si bosnya (Ferdy Sambo) yang pegang rambutnya Brigadir J, dengan pengertian rambut Brigadir Yosua dijambak. Namun, ia tegaskan untuk proses selanjutnya tidak diceritakan lagi oleh Bharada E.
Sambungnya menuturkan, pelaku yang menembak sudah dituangkan di BAP dan saat ini sedang dalam penyelidikan pada saksi satu lagi. Ia juga berasumsi jika sudah dapat keterangan dari saksi satu lagi, bisa jadi nantinya dapat ketahuan yang menembak satu orang atau dua orang.
Nah, ia sebutkan, sementara ini yang dipublish pelaku penembakan Brigadir J hanya satu orang, yakni Bharada E, dan hal itu menurut pengakuan Bharada E yang menjadi penembak pertama.
“Dia (Bharada E) bilang ada, tapi dia belum tuntas juga,” kata Burhanuddin saat ditanya apakah ada orang lain yang menembak Brigadir J selain Bharada E.
“Cuman dia (Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak. Dia tiga kali menembak,” tuturnya. Selanjutnya, disinggung tentang Bharada E mengetahui motif perintah penembakan itu. Dirinya katakan, Bharada E belum buka suara soal itu.
“Cuma dia hanya bilang ada peristiwa yang dari Magelang. Cuma itu aja dia bilang gitu,” pungkasnya.(viva/ree/pdm)