- Kolase Tvonenews.com
Pengakuan Deolipa di Hadapan Karni Ilyas, Meyakini Ada Aroma LGBT di Pembunuhan Brigadir J: Ferdy Sambo Biseksual, Perempuan Bisa, Laki-laki Bisa
"Di lantai 4 mau masuk ke Bareskrim, Brimob banyak. Saat saya bilang saya mau masuk, justru saya dicegat. Dia bilang 'Bang kami koordinasi dulu ke dalam'. Aku bilang, aku kan mau masuk, aku kan orang dalam. Namun kemudian ada rekan saya yang menyuruh saya masuk ruangan, lalu saya bilang ke poara Brimob itu, 'tuh kan ane bilang jug apa, ane kan pangkatnya Jenderal di sini mah' iya Jenderal bodong," ujar Deolipa Yumara.
Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara. (Capture YouTube Karni Ilyas Club)
Ketika masuk ke ruangan Bareskrim, dia bertemu dengan Doktor Suradi dan diminta untuk menangani kasus, sebagai kuasa hukum Bharada E.
Adapun Deolipa Yumara mengaku dibekali dokumen-dokumen lengkap terkait kasus kematian Brigadir J untuk dipelajari sebelum menjadi kuasa hukum Bharada E.
"Doktor Suradi bilang 'Saudaraku, ini karena saudaraku belum tahu persoalannya detail, ini aku kasih semua dokumen-dokumen, semua rekaman CCTV' di sini, di situ semua dibuka. Dokumen dibuka, CCTV dibuka, aku tanya kan, 'ini perkara apa bos, Sambo? Oh Bang**t 303," katanya.
Setelah ditunjuk untuk menjadi kuasa hukum Bharada E, tibalah Deolipa Yumara menemui Bharada E.
Saat itu, kata Deolipa, Bharada E tengah berada di sebuah ruangan yang dijaga oleh beberapa anggota Brimob.
Kemudian saat masuk ke ruangan yang dimaksud, Deolipa pun melihat Bharada E yang sedang tidur.
"Kerr..kerr.. heh bangun! Setelah itu saya bilang, oke lu pakai gua untuk jadi kuasa hukum, ayo kita berdoa dulu. Nah kita berdoa panjang, Haleluya, Amin.
Setelah selesai berdoa dia (Bharada E) tenang. kemudian saya ajak dia dengerin lagu rohani," ujar Deolipa Yumara.
Kemudian Deolipa pun mulai perbincangannya bersama Bharada E dengan menanyakan ada apa sebenarnya.