- Istimewa
Profil Hermanto Dardak, Ayah Emil Dardak yang Meninggal dalam Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang
Setelah lulus dari ITB, ia meneruskan studi Master di Teknik Sipil Universitas New South Wales, Australia dan lulus 1985, lalu mendapat gelar doktor dari Universitas yang sama pada tahun 1990.
Prestasi Hermanto yang merupakan lulusan doktor dari University of New South Wales Australia telah mendapat pengakuan internasional. Hermanto menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan bergengsi Professional of the Year dari International Road Federation. Hermanto Dardak juga menjadi ketua organisasi permukiman internasional EAROPH, dan memimpin REAAA (Road Engineering Association for Asia and Australiasia).
Mendedikasikan untuk Pembangunan Infrastruktur Tanah Air
Selama hidupnya, Hermanto Dardak berdedikasi dalam dunia pembangunan infrastruktur dengan terlibat sebagai insinyur sipil di Indonesia.
Seusai lulus, Hermanto meniti karir sebagai PNS di Kementerian Pekerjaan Umum. Karir Hermanto melesat hingga menjadi Kepala Biro KLN di usia 38 tahun, dan selanjutnya menjadi Dirjen Penataan Ruang dan berperan melahirkan UU Penataan Ruang 2007.
Hermanto kemudian diamanahi sebagai Dirjen Bina Marga dan diantaranya berperan menuntaskan pembangunan jembatan Suramadu, mengatasi banjir Tol Bandara Soetta dengan pembangunan jalur tol elevated.
Hermanto mencapai puncak karirnya saat diamanahi sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Hermanto berperan menginisiasi berbagai rintisan infrastruktur strategis seperti bendungan, jalan tol trans Sumatra melalui konsep penugasan (Hermanto menjabat komisaris utama Hutama Karya periode 2007-2014).