- Dok Kemenkes
Tak Perlu Panik Saat Terinveksi Cacar Monyet, Pasien Hanya Perlu Lakukan Ini
Jakarta - Tak perlu panik jika tertular Cacar Monyet, menurut Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam keterangan pers, Sabtu (20/8/2022). Pasien monkeypox tidak memerlukan ruang isolasi sebagaimana pasien Covid-19.
Bagi pasien Covid-19 memerlukan tekanan negatif, sementara untuk pasien monkeypox ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.
“Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR Covid-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujarnya.
Dia juga menegaskan terapi perawatan klinis untuk cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang.
"Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai," imbuh Syahril.
Sementara itu terkait infeksi bakteri sekunder, pasien monkeypox juga harus segera diobati sesuai indikasi. Salah satunya dengan antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat.
Antivirus tersebut diketahui dikembangkan untuk cacar dan dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.
"Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif,"papar Syahril.
Lebih lanjut terkait vaksinasi, Syahril menyampaikan bahwa hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia atau WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai monkeypox.
"Ada dua atau tiga negara yang sudah melakukan vaksinasi dan Indonesia juga sedang memproses untuk pengadaannya dan harus melalui rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujar Syahril.
Dia juga mengungkap pasien monkeypox dapat sembuh sendiri manakala tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien.
“Kalau pasiennya tidak ada komorbid dan tidak ada penyakit pemberat lain, insyaallah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri,” ucap Syahril. (pag/mii)