- Istimewa
Jalan Pagi Komengsong yang Paling Meriah
Jakarta - Dipimpin musisi kondang Dwiki Dharwaman, seluruh peserta jalan pagi Komengsong mengakhiri acara jalan pagi hari Minggu (21/8) dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan “Padamu Negeri”. Ide menyanyi dicetuskan spontan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, penggagas acara jalan pagi.
Upacara menyanyikan dua lagu kebangsaan itu berlangsung sederhana namun khidmat di pelataran Sarinah, Jalan M Husni Thamrin, Jakarta Pusat. Ratusan pengunjung Sarinah dan peserta Car Free Day yang kebetulan berada di pelataran menikmati pertunjukan mudik, ikut bergabung menyanyi bersama. Membuat suasana semarak.
Acara jalan pagi Komengsong sendiri dimulai sejak pukul enam pagi dan berakhir pukul 9 pagi. Jalan pagi tiga jam? Tidak! Jalan pagi hanya sekitar satu jam, dengan rute Sarinah-Bundaran HI-depan Kementerian Perhubungan-Sarinah.
Dua jam lainnya menjadi momentum silaturahim, temu kangen, sambil makan dan minum kopi di resto Titik Temu Coffee, teras lantai 2 Sarinah. Selain menu yang tersedia resto itu, ada juga peserta yang membawa penganan. Seperti Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang membawa beberapa boks roti Croissant untuk santapan pagi itu.
Mantan Jubir Wapres Jusuf Kalla, Husain Abdullah juga membawa beberapa kotak isi Barongko, kue khas Bugis Makassar yang terbuat dari pisang. Adapun Menteri BUMN Erick Tohit membagikan souvenir berupa merchandise BUMN kepada para peserta.
Suasana pagi itu, serasa pecah dengan obrolan dan diskusi pelbagai macam topik. Mulai dari harga tiket pesawat yang tidak turun- turun padahal Presiden Jokowi sudah berulang kali meminta perhatian dari otoritas yang menangani urusan tersebut. Terakhir Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN diminta secara spesifik untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Topik lainnya, mengenai prediksi calon Presiden RI pengganti Jokowi tahun 2024. Itu bidang yang sangat dikuasai oleh Rizal Ramli. Maka Ekonom itulah yang menyampaikan analisnya kepada yang tertarik topik itu. Topik "Presisi Polri" juga dibahas, namun tidak begitu mendalam.
Yang paling seru adalah topik "Polisi Tembak Polisi". Ada unsur "suspense" nya, juga unsur yang meledakkan haru dan cekikikan. Huss. Anda bisa bayangkan lah, bagaimana serunya obrolan saat para anggota komunitas yang selama ini hanya dekat di hati dan di WhatsApp Group sejak pandemi, bertemu fisik. Yang tidak tertarik diskusi, sibuk membuat konten untuk TikTok.
Wilayah Paling Demokratis
Itulah acara jalan pagi "Komengsong" yang paling meriah. Jalan pagi sebelumnya, baik di Gelora Bung Karno, Senayan, maupun di taman hutan Universitas Indonesia, Depok, hanya diikuti sekitar dua puluh peserta. Kali ini lebih 50 peserta. Sampai admin Komengsong, Timbo Siahaan sempat pusing.Waduh! Pesertanya meledak, infonya di WAG. Tapi ia juga senang. Surprise, katanya. Yang bikin dia sempat kebingungan, Jersey Komengsong, sumbangan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, jumlahnya tidak memadai mengcover semua peserta.
Para peserta acara jalan pagi, yaitu Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo, empat menteri, Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Tiga mantan menteri Rudiantara (Kominfo), Susi Pudjiastuti (Kelautan dan Perikanan) dan Saleh Husin (Perindustrian), serta mantan Menko, Rizal Ramli (Menko Kemaritiman).
Peserta lainnya, Nurul Arifin, Airin Rachmy Diani, Prof. Ari Fachrial, Ipang Wahid, "Manusia Merdeka" Muhammad Said Didu, Bankir Asmawi Syam, Nezar Patria, Ridwan Dalimunthe, Yenny Wahid dan Adita Irawati. Sedangkan pemimpin redaksi, antaranya, Timbo Siahaan, Ecep Suwardaniyas, Arifin Asydhad, Ahmad Khusaini, Primus Dorimulu, Heddy Lugito, Asro Kamal Rokan, Don Bosco Selamun, Uni Lubis, Maria Benyamin,Titin Rosmasari, Retno Pinasti, dan Irna Gustiawati.
Komengsong adalah nama WAG komunitas itu. Akronim dari Komunitas Emeng-Emeng Kosong. Membernya terdiri para menteri, politisi, professional, diplomat, ulama dan para pemred. "Politisinya pun lintas partai. Ada juga aktifis dan oposisi militan. Itu yang menjadi daya tarik Komengsong. Tapi pada saat jalan pagi santai bersatu untuk memilih membahas topik yang bisa mempersatukan mereka saja.
Seperti kasus "Polisi Tembak Polisi" yang sedang viral itu. "Makanya Komengsong saya anggap sebagai wilayah paling demokratis di Indonesia," komentar Timbo Siahaan, sang Admin.(chm)