- istimewa
Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Sudah Tuntas, Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Makin Terang Benderang, dan Berlanjut Diserahkan ke JPU
Jakarta - Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J makin mendekati babak akhir penyidikan Polri. Pasalnya, hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J sudah tuntas dan hasilnya akan segera diserahkan kepada Penyidik Bareskrim Polri.
Setelah diserahkan ke Bareskrim, hasil autopsi ulang Brigadir J akan melengkapi semua hal yang dibutuhkan oleh penyidik untuk melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan yang melibatkan lima tersangka, sebelum nantinya akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum.
Informasi mengenai tuntasnya hasil autopsi ulang Brigadir J disampaikan oleh Dokter Forensik Ade Firmansyah Sugiharto saat dikonfirmasi oleh ANTARA, di Jakarta, Senin (22/8/2022). Sedangkan informasi mengenai pelaksanaan rekonstruksi yang akan dilengkapi dengan hasil autopsi disampaikan oleh Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto kepada wartawan, Minggu (21/8/2022) kemarin.
"Siang ini pukul 13.00 WIB akan kami serahkan hasilnya (autopsi ulang) ke Bareskrim," Ade Firmansyah Sugihart.
Setelah menyerahkan hasil autopsi ulang, bersama penyidik tim khusus, PDFI akan menyampaikan konferensi pers terkait hasil autopsi ulang Brigadir J kepada media. "Nanti konpers juga di sana (Bareskrim) Inshaa Allah," kata Ade.
Adapun yang akan disampaikan PDFI, kata Ade, adalah hasil dari autopsi ulang jenazah Brigadir J yang dapat membantu proses penyidikan pengungkapan penyebab kematian Brigadir J.
"Informasi apa yang nanti dapat kami sampaikan tentunya sesuai dalam koridor UU Keterbukaan Informasi Publik. Sepanjang informasi tersebut tidak mengganggu jalannya penyidikan," kata Ade.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, penyidik telah menetapkan lima orang tersangka, yakni Irjen Pol. Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Kelima tersangka disangkakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan berencana subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP, ancaman maksimal hukuman mati.
Selain itu, penyidik juga menyidik perkara menghalang-halangi penegakan hukum atau obstruction of justice yang dilakukan tersangka Ferdy Sambo bersama lima perwira Polri lainnya.
Kelima perwira Polri tersebut adalah Brigjen Pol Hendra Kurniawan mantan Karo Paminal Div Propam Polri, Kombes Pol. Agus Nurpatria mantan Kaden A Biropaminal Div Propam Polri, AKBP Arif Rahman Arifin mantan Wakaden B Biropaminal Div Propam, Kompol Baiqui Wibowo mantan PS. Kasubbag Riksa Bag Gak etika Rowabprof Div Propam Polr, dan Kompol Chuck Putranto mantan PS. Kasubbagaudit Bag Gak Etika Rowabprof Div Propam Polri.
Kelima perwira Polri tersebut terancam hukuman pidana melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.