- YouTube ACLC KPK
Elektabilitas PPP Menurun di Masa Suharso Monoarfa, Dewan Pimpinan: Mundur Demi Kebaikan Partai
Jakarta - Tiga Pimpinan Majelis DPP PPP (Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan) melayangkan surat kepada Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa agar ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum.
Desakan mundur dari pimpinan DPP PPP itu muncul setelah pidato Suharso Monoarfa tentang tradisi memberikan "amplop kiai". Pernyataannya dianggap menyinggung para kiai dan pesantren.
Surat yang di tandatangani oleh Ketua Majelis Syariah KH. Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan H. Muhammad Mardiono, dan Ketua Majelis Kehormatan KH. Zarkasih Nur berisikan 4 poin. Salah satu dari poin adalah elektabilitas PPP yang tidak naik di masa kepemimpinan Suharso Monoarfa.
“Mengingat bahwa pada situasi sebelumnya elektabilitas PPP tidak juga beranjak naik semenjak dipimpin oleh saudara Suharso Monoarfa, maka ketiga poin diatas akan menjadi hal yang kontra-produktif bagi peningkatan elektabilitas PPP,” tulis ketiga pimpinan majelis di surat pernyataan yang ditandatangani Selasa (22/8/2022).
Menurut mereka, pidato "amplop kiai" yang disampaikan Suharso Monoarfa menjadi viral di berbagai media sosial dan menciptakan suasana yang kontra-produktif untuk partai PPP.
"Rekaman pidato saudara telah menjadi viral di berbagai media sosial dan menciptakan suasana yang kontra-produktif bagi perjuangan partai menyongsong pemilihan umum mendatang," sebut surat itu lagi.
Pernyataan Suharso juga dinilai tidak pantas dan salah.