Ketum PPP Suharso Monoarfa saat berbicara tentang "amplop kiai" di acara KPK.
Sumber :
  • YouTube ACLC KPK

Elektabilitas PPP Menurun di Masa Suharso Monoarfa, Dewan Pimpinan: Mundur Demi Kebaikan Partai

Rabu, 24 Agustus 2022 - 10:08 WIB

Jakarta -  Tiga Pimpinan Majelis DPP PPP (Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan) melayangkan surat kepada Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa agar ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum.

Desakan mundur dari pimpinan DPP PPP itu muncul setelah pidato Suharso Monoarfa tentang tradisi memberikan "amplop kiai". Pernyataannya dianggap menyinggung para kiai dan pesantren. 

Surat yang di tandatangani oleh Ketua Majelis Syariah KH. Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan H. Muhammad Mardiono, dan Ketua Majelis Kehormatan KH. Zarkasih Nur berisikan 4 poin. Salah satu dari poin adalah elektabilitas PPP yang tidak naik di masa kepemimpinan Suharso Monoarfa.

“Mengingat bahwa pada situasi sebelumnya elektabilitas PPP tidak juga beranjak naik semenjak dipimpin oleh saudara Suharso Monoarfa, maka ketiga poin diatas akan menjadi hal yang kontra-produktif bagi peningkatan elektabilitas PPP,” tulis ketiga pimpinan majelis di surat pernyataan yang ditandatangani Selasa (22/8/2022). 

Menurut mereka, pidato "amplop kiai" yang disampaikan Suharso Monoarfa menjadi viral di berbagai media sosial dan menciptakan suasana yang kontra-produktif untuk partai PPP.

"Rekaman pidato saudara telah menjadi viral di berbagai media sosial dan menciptakan suasana yang kontra-produktif bagi perjuangan partai menyongsong pemilihan umum mendatang," sebut surat itu lagi.

Pernyataan Suharso juga dinilai tidak pantas dan salah.

“Yang disampaikan oleh Saudara Suharso Monoarfa tersebut merupakan ketidakpantasan dan kesalahan bagi seorang pimpinan partai Islam yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan mengedepankan akhlak mulia, khususnya terhadap para ulama dan kiai yang menjadi panutan umat Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambah mereka.

Pidato yang disampaikan oleh Suharso Monoarfa pun telah memicu kegaduhan dan membuat nama baik dari partai PPP menjadi menurun sehingga mereka mendesak Suharso mundur dari Ketum PPP.

"Mempertimbangkan hal-hal yang kami sampaikan di atas serta masukan informasi dan pandangan sejumlah pihak baik di dalam dan di luar jajaran PPP, maka kami sebagai pimpinan ketiga Majelis di DPP-PPP meminta saudara Suharso Manoarfa untuk berbesar hati mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP-PPP," tegas mereka.

Para Ketua Majelis mengatakan, mundurnya Suharso Monoarfa dari kursi ketum dianggap akan membawa kebaikan untuk PPP dan menjadi salah satu faktor penyelamat PPP dalam Pemilu 2024.

“Permintaan di atas insya Allah akan membawa kebaikan bagi PPP dan seluruh jajaran maupun akar rumput yang ada di dalamnya. Kebaikan ini yang kami yakini akan menjadi salah satu faktor penyelamat PPP dalam pemilu 2024, " tegas ketiga Ketua Majelis. (mg4/act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral