Putri Candrawathi atau Istri Irjen Ferdy Sambo.
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com

Gestur Putri Candrawathi di Bareskrim dan Mako Brimob yang Janggal saat Ucapkan 'Saya Ikhlas', Ini Kata Ahli Mikro Ekspresi

Minggu, 28 Agustus 2022 - 02:14 WIB

Jakarta -  Kemunculan Putri Candrawathi di publik baru dua kali sejak resmi ditetapkan menjadi tersangka. sosok Putri Candrawathi, yang menjadi perhatian publik selama ini atas perannya yang terlibat dalam skenario sang suami Ferdy Sambo dinilai gestur dan ucapannya janggal oleh Ahli Mikro Ekspresi.

Kasus yang telah menyita perhatian publik selama sebulan terakhir ini, hingga Presiden Jokowi memberi himbuan kepada Kapolri agar kasus pembunuhan berencana Brigadir J diusut tuntas dan dibuka secara terang benderang agar Instansi Polri kembali meraih kepercayaan masyarakat.

Gestur Putri Candrawathi di Bareskrim dan Mako Brimob yang Janggal saat Ucapkan 'Saya Ikhlas', Ini Kata Ahli Mikro Ekspresi

Putri Candrawathi muncul untuk kedua kalinya ke publik, untuk pemeriksaan kasus pembunuhan Brigadir J di Bareskrim Polri pada jumat (26/8/2022).

karena kemunculannya ke publik yang baru kedua kalinya, membuat publik bertanya-tanya soal kondisi sebenarnya dari Istri Irjen Ferdy Sambo tersebut. usai ditetapkan tersangka ia meminta waktu karena mengaku masih sakit atau trauma.

Atas dasar menjawab rasa penasaran publik, Acara Apa Kabar Indonesia Pagi menghadirkan Monica Kumalasari seorang Ahli Mikro Ekspresi menilai Putri Candrawathi saat tiba di Bareskrim.

Putri tiba di Bareskrim mengenakan setelan celana dan blazer serba berwarna hitam, seraya melilitkan kerudung hitam ke kepala dan lehernya, serta memakai masker hitam. 

Monica Kumalasari menjelaskan analisa soal gestur dan mikro ekspresi, "jadi apa yang kita pikirkan atau apa yang kita rasakan, itu semua tergambar dari tubuh kita, jadi tubuh kita itu adalah lie detector yang paling jujur." paparnya.

"Untuk wajah, kita kekurangan sumber data untuk menganalisa, tapi kita bisa melihat dari Body Language (bahasa tubuh), kita bisa lihat dari suara, dan bisa lihat verbal yang digunakan.

Monica selaku Ahli Mikro Ekspresi mengungkapkan hanya dapat mengamati dari bahasa tubuh dari Putri Candrawathi saat tiba dan berjalan masuk ke kantor Bareskrim Polri.

Menurutnya, melihat saat Istri Ferdy Sambo itu turun dari mobil dan ada seorang ibu yang mendekati dan memapahnya dengan mengiringi jalan masuk ke kantor Bareskrim.

"Kenapa harus dipapah? ini adalah mengkondisikan bahwa kamu perlindungan Ibu (PC). sakit atau mungkin perlindungan secara mental." ungkapnya.

"Ini bahasa non verbal yang perlu diamati, ada apa dengan sekitarnya dan seperti apa persepsi lingkungan sekitar memandang ibu PC ini sendiri?," lanjutnya.

Penampilan gestur dan mikro ekspresi Putri Candrawahi saat muncul pertama kali di Mako Brimob

Beberapa waktu yang lalu, kala Ferdy Sambo ditahan di Mako Brimob, Putri Candrawati tiba-tiba muncul di hadapan publik pertama kali usai kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas sang suami menyeruak.

Dikabarkan jika ia bersama sang putri mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat untuk menjenguk Ferdy Sambo pada Minggu 7 Agustus 2022.

“Saya Putri bersama anak-anak. Saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini,” tutur Putri Candawati, dikutip VIVA.

"Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," lanjut tuturnya.

Ahli gestur dan mikro ekspresi Monica Kumalasari menilai gelagat dan ucapan dari Putri Candrawathi yang menunjukkan dukungan kepada suaminya, minta doa dan mengaku telah ikhlas.

Ia menilai suara dan gestur dari Putri saat menyampaikan statement-nya, adalah terdapat ekspresi ketakutan dan sedih.

"Tetapi saat beliau ngomong 'saya ikhlas', ketika verbal mengatakan ikhlas, tetapi nonverbalnya secara pelan halus sekali 'menggeleng'.

Melihat ulang video saat Putri mengeluarkan pernyataannya Ferdy Sambo harus ditahan, secara tidak sadar Putri menggeleng saat berkata 'Saya Ikhlas, bukannya mengangguk.

Lebih lanjut, Monica mengatakan bahwa ketika ada ketidaksinkronan antara verbal dan nonverbal, menjadi suatu tanda yang diistilahkan oleh analis yang disebut kurang kredibel.

"Antara emosi atau ekspresi yang ditampilkan tidak kredibel," paparna.

Ditanyakan oleh Host TvOne menyoal mana yang lebih genuine atau natural antara ucapan atau gestur dari yang ditampilkan oleh seseorang.

Monika menyatakan bahwa verbal dampaknya terhadap komunikasi hanya tujuh persen, tetapi nonverbal itu sembilan puluhan persen, jadi menurut analisanya bisa dikatakan Putri Candrawathi belum ikhlas saat melontarkan pernyataannya di Mako Brimob.

Diketahui, pihak penyidik timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal memeriksa Putri Candrawathi terkait kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.  

Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media pasca sidang kode etik Ferdy Sambo.  "Penyidik juga sudah melayangkan surat pemanggilan kepada ibu PC sebagai tersangka yang akan didengar keterangannya," kata Dedi, Jakarta, Jumat dini hari. 

Putri Candrawathi dan suaminya Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. 

Keduanya dijerat pasal yang sama yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Pasal 340 KUHP itu berbunyi Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selam waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun penjara. (itn/act/ind)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:39
05:10
07:21
01:23
01:51
01:50
Viral