Desmond Junaidi Mahesa.
Sumber :
  • Tim Tvonenews/Syifa Aulia

Pengacara Brigadir J Tak Diizinkan Hadir Rekonstruksi, Waketum Komisi III: Jangan Ribut Terus yang Bukan Substansi

Selasa, 30 Agustus 2022 - 15:47 WIB

Jakarta - Wakil Ketua Umum Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa ikut menanggapi terkait pengacara Brigadir J yang tidak diizinkan melihat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J hari ini.

Desmond meminta Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara Brigadir J untuk tidak meributkan hal yang bukan substansinya.

"Kalo menurut saya jangan ribut-ribut terus lah urusan yang bukan substansi," jelas dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Ia lantas mengatakan bahwa proses rekonstruksi ada yang disembunyikan dan dilakukan secara terbuka. Sehingga tak perlu meributkan jika tidak diizinkan untuk melihat rekonstruksi tersebut.

"Rekonstruksi ada yang disembunyikan atau tidak. Pengacara setau apa sih? Kalo diperbolehkan silahkan kalo nggak diperbolehkan bagi saya juga tidak terlalu signifikan gitu," ujar Desmond.

Desmond lantas mengimbau kepada Kamaruddin untuk memantau proses peradilan saja.

"Malah menurut saya kalo ada hal-hal yang tidak wajar pada proses peradilannya, nanti pengacara bisa mempermasalahkan rekonstruksi itu," tambahnya.

Selain itu, legislator Fraksi Partai Gerindra itu juga mengatakan ada hal yang lebih penting daripada meributkan hal tersebut. Yakni, terkait sikap kepolisian di masa delan yang harus lebih baik daripada saat ini.

"Dari kasus Sambo kan kelihatan berapa buruknya institusi Polri. Masa kita terjebak pada hal-hal yang bukan memperbaiki institusi Polri," pungkas dia.

Gestur Ferdy Sambo Jadi Sorotan

Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihadirkan pada rekonstruksi yang digelar di rumah Saguling dan Duren Tiga, Selasa (30/8/2022). Kelima tersangka itu adalah Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Bharada E, Brigadir RR, dan Putri Candarawathi.

Adapun yang paling mencuri perhatian pada rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J itu adalah sosok otak pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo.

Pada rekonstruksi itu, kemunculan Ferdy Sambo yang biasa terlihat menggunakan seragam polisi dengan pangkat bintang dua di pundak kini justru terlihat sudah menggunakan baju tahanan berwarna oranye.

Namun bukan kemunculan Ferdy Sambo menggunakan baju tahan berwarna oranye yang menjadi perhatian.

Di media sosial, khususnya Instagram, justru gestur Ferdy Sambo yang menyita perhatian netizen.

Ya, di Instagram, ramai diperbincangkan gestur dongak atau mengangkat kepala pada foto-foto Ferdy Sambo.

Dalam foto tersebut, tampak ada beberapa foto yang di screenshot oleh akun Instagram Rumpi Gosip.

Salah satunya, foto tersebut ada yang memperlihatkan Ferdy Sambo memperlihatkan gestur dongak atau mengangkat kepala.

Hal itu menjadi perhatian netizen.

Adapun netizen menyebut bahwa Ferdy Sambo terlihat sangat arogan di foto tersebut.

Tak hanya itu, netizen bahkan berpendapat bahwa Ferdy Sambo seperti tak ada penyesalan menjadi otak pembunuhan terhadap Brigadir J.

Buntut beredarnya foto Irjen Sambo dengan ekspresi dongak atau mengangkat kepala itu, netizen pun ramai-ramai mengomentari foto tersebut.

Berikut ini komentar netizen:

fitriaunie86: Ttp terlihat sombong angkat kepala gda nyesel" nya ni orang

ria.rani88: Muka nya tetep ngeselin

novi.ta8145: Dia mah ga punya rasa bersalah

maizadinni: Muka nya masi arogan

dr.tatasofyan: Cepet bgd Allah klw mau menjatuhkan orang, kmren jadi jendral skrng jd tahanan

atieka_khanzahra94: Terlihat sekali arogannya

dhearosa17: Angkuh

syasyayoyoh: Ciri orang sombong jika melihat orang mukanya ndangak, laahh itu laah Sambo

Pakai Baju Tahanan

Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo yang biasa terlihat gagah dengan seragam polisi dengan pangkat mentereng di pundak kini sudah tak terlihat lagi.

Pada rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu yang digelar Selasa (30/8/2022) itu Ferdy Sambo sang Jenderal tampak sudah menggunakan baju tahanan berwarna oranye.

Para tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nofriasnyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, para tersangka kecuali Putri Candrawathi tampak menggunakan baju oranye atau baju tahanan tahanan berwarna oranye saat rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) Saguling dan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Adapun para tersangka itu ialah Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo merespons permintaan baju oranye atau baju tahanan kepada Ferdy Sambo Cs.

Menurut dia, hal tersebut bisa dilakukan ketika penyidik yang berwenang menyarankan menggunakan baju tersebut.

“Empat orang yang sudah masuk tahanan Bareskrim semuanya pakai baju tahanan dong,” ujar Irjen Dedi.

Pada rekonstruksi hari ini, hanya Putri Candrawathi saja yang tidak menggunakan baju oranye atau baju tahanan.

Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J meliputi 78 adegan.

"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan yang meliputi peristiwa tanggal 4, 7 dan 8 Juli. Di rumah Saguling sebanyak 35 adegan meliputi peristiwa tanggal 8 Juli dan pascapembunuhan Brigadir J. Kemudian, di rumah Duren Tiga sebanyak 27 adegan terkait peristiwa pembunuhanm," katanya.

Irjen Dedi memaparkan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J sudah dihadiri pengawas eksternal dari Komnas HAM dan Kompolnas.

Dia juga meminta publik untuk bersabar karena setiap informasi yang sudah diberikan izin penyidik untuk disampaikan, maka akan disampaikan. (saa/ree)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral