- Antara
Ratusan Orang di Palembang Positif HIV, Peyimpangan Prilaku Seksual Jadi Penyumbang Terbanyak
Palembang - Jumlah kasus positif HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Kota Palembang, Sumatera Selatan mencapai ratusan orang.
Kasus HIV ini menyasar berbagai kalangan profesi, mulai dari mahasiswa hingga pegawai swasta.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Palembang menyebut jumlah kasus positif HIV mencapai 185 orang per Januari – Juli 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Palembang Yudhi Setiawan menjelaskan dari ratusan penyintas HIV itu rata-rata adalah pria maupun wanita pada usia produktif 20-24 tahun dan 25-49 tahun.
“Dari segi umur yang terpapar HIV rata-rata usia produktif tapi untuk anak-anak ada hanya saja jumlahnya kecil,” katanya di Palembang, Kamis (1/9/2022).
Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun faktor penyumbang terbesar kasus positif HIV itu disebabkan oleh penyimpangan perilaku seksual.
Penyimpangan perilaku seksual yang dimaksud, ialah dilakukan oleh laki suka laki (LSL) maupun keduanya (biseksual).
Ia menjelaskan tercatat ada sebanyak 116 orang dari total 185 kasus HIV timbul dari aktivitas penyimpangan seksual tersebut.
“Yakni sebanyak 116 pengidap HIV itu ialah pria sesama pria atau LSL,” kata dia.
Selebihnya Yudhi mengatakan, kasus HIV timbul dari perilaku seks bebas, pasangan risiko tinggi, pasien TB dan pasien IMS.
Adapun rincian yang tercatat di Dinkes, dari 116 orang, sebanyak 15 oknum mahasiswa, 35 oknum pegawai swasta, tiga oknum tenaga profesional non-medis, satu oknum tenaga profesional medis, 14 oknum wiraswasta, dua orang tidak bekerja serta 46 dan profesi lainnya di Palembang.
“Atau jumlah ini terbilang meningkat di periode yang sama pada tahun 2021 mencapai 64 kasus HIV,” katanya.
Rinciannya, lima oknum mahasiswa, 19 oknum pegawai swasta, dua oknum tenaga profesional non-medis, 13 oknum wiraswasta, dua oknum TNI/Polri, satu oknum PNS, satu oknum pelaut, satu oknum seniman serta 20 kasus profesi lain-lain.
"Biasa ini karena pola atau gaya hidup yang salah sehingga perlu dilakukan pencegahan khususnya dari masyarakat sendiri sedianya bisa hindari (seks bebas) dan mulai hidup sehat," katanya,
Pencegahan juga dilakukan dengan cara di antaranya seperti pemberian vaksin HPV (Human Papillomavirus) menguatkan sistem kekebalan tubuh penyintas, demikian Yudhi Setiawan.