DN Aidit.
Sumber :
  • kemdikbud

Profil DN Aidit yang Disebut sebagai Dalang Pemberontakan G30S PKI

Rabu, 7 September 2022 - 17:48 WIB

Jakarta - Sosok Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit sangat identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain karena DN Aidit adalah salah satu pentolan di PKI, ia pun identik dengan peristiwa Gerakan 30 September atau G30S PKI. 

Dalam beberapa keterangan, DN Aidit disebut-sebut dalang dari peristiwa berdarah G30S PKI itu.

Petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit (Ist)

Lantas bagaimana profil dari DN Aidit?

Aidit adalah ketua Central Comite Partai Komunis Indonesia (CC-PKI). Dalam melawan kekuasaan kolonial Belanda dan setelah merdeka, ia juga pernah menjadi anggota DPR (Sementara) mewakili rakyat Belitung.

Pria yang disebut sebagai dalang dari G30S PKI itu lahir dengan nama Ahmad Aidit pada 30 Juli 1932. Saat kecil, ia mendapatkan pendidikan Belanda dari sang ayah. 

Kemudian pada saat beranjak dewasa, Aidit mengubah namanya menjadI Dipa Nusantara Aidit yang kemudian disingkat dengan DN Aidit.

Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan Nurul Islam yang berorientasi pada Muhammadiyah.

Kemudian D.N Aidit masuk ke Sekolah Dagang (Handelsschool). Dia juga belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda (yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia).

Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional (Komintern), Aidit bahkan mengikuti paham Marhaenisme Soekarno dan membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan.

Karir Aidit di PKI mulai melejit di akhir tahun 1950-an, saat ia sukses menyingkirkan tokoh-tokoh komunis tua dari partai. 

Saat itu, DN Aidit dan kelompoknya berhasil menggeser kiblat PKI dari Rusia ke Republik Rakyat China (RCC). 

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud pada Rabu (7/9/2022), Aidit mengerahkan anggota kader PKI  untuk menyusup ke dalam tubuh partai-partai lain, terutama yang menjadi kompetitornya. 

Aidit juga rajin memprovokasi massa serta lawan politiknya dengan berbagai gagasan yang kontroversial. Ia pernah melontarkan pernyataan retoris kalau pancasila sudah tidak diperlukan lagi. 

Petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit (Ist)

DN Aidit mengusulkan pembentukan Angkatan Kelima, dengan cara mempersenjatai buruh dan petani dengan bantuan persenjataan dari RRC. 

Kampanye mempersenjatai buruh dan petani tentu saja merupakan tantangan rival politik PKI yang paling kuat, yaitu Angkatan Darat (AD). Tak mengherankan bila Angkatan Darat paling bersemangat menolak usul tersebut.

Pada tahun 1965 meletus gerakan 30 September, yang menculik dan membunuh jenderal-jenderal Angkatan Darat. 

Situasi menjadi kacau balau. Orang-orang saling tuduh menuduh, AD menuduh PKI ada di balik pembunuhan tersebut. Sedangkan Aidit, Menyebut tragedi itu “konflik internal” AD. 

Pihak AD yang mengontrol ketat media massa, akhirnya bisa mengarahkan opini publik agar menganggap gerakan itu ditolak Aidit. 

Petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit (Ist)

Maka pemimpin PKI itu melarikan diri dari Jakarta, menuju ke Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ia akhirnya tertangkap di Solo, kemudian ditembak mati di suatu tempat di Jawa Tengah oleh pasukan yang dipimpin Kolonel Yasir Hadibroto.

Karir politik yang telah DN Aidit bangun hancur setelah peristiwa G30S itu. Memang hingga kini masih menjadi kontroversi mengenai keterlibatannya secara langsung. Otak G30S itu sendiri hingga kini masih belum diketahui secara persis. 

Menurut sejarah versi Orde Baru, Aidit menugaskan Sjam Kamaruzaman untuk mempersiapkan perebutan kekuasaan melalui revolusi. 

Sjam memimpin “biro khusus”(sebuah lembaga non-struktural PKI yang dirahasiakan) untuk memprovokasi Suasana  Namun gerakan makar itu gagal.

Meski masih menjadi kontroversi, namun sosok DN Aidit memberi warna tersendiri bagi dinamika politik Indonesia. 

Aidit merupakan tokoh komunis militan yang pernah membawa negeri ini berada dalam hari-hari penuh agitasi dan konflik. la paham betul situasi sosial ekonomi rakyat Indonesia, dan sungguh-sungguh memanfaatkannya untuk membesarkan PKI. (mg2/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral