- Tim tvOne - Julio Trisaputra
Kenaikan Harga BBM Menimbulkan Pro Kontra, Para Ekonom Indonesia Deklarasi Penolakan. Rizal Ramli: Saya Betul-Betul Prihatin
Beberapa elemen buruh dan massa lain melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan pemerintah Selasa (6/9/2022).
Presiden RI Joko Widodo menanggapi rencana unjuk rasa menolak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilaksanakan sejumlah pihak, salah satunya elemen buruh, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
"Ya ini kan negara demokrasi," kata Presiden kepada wartawan di sela kegiatannya di Jakarta, Senin (5/8/2022).
Jokowi meminta para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan baik. "Sampaikan dengan cara-cara yang baik," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta massa yang berencana melakukan unjuk rasa menolak penyesuaian harga BBM untuk tidak melakukan aksi anarkis.
Riza meminta massa untuk mengantisipasi oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.
Sementara itu aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa (6/9/2022), di antaranya di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan DPR RI, Jakarta.
"Ada sekitar 4.000 personel gabungan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Saufi Salamon di Monas, Jakarta Pusat.
Tidak hanya BBM yang memiliki kenaikan, bahkan harga sembako serta harga ojek online juga mengalami kenaikan. (Jts/mzn/ebs/kmr)