- tim tvonenews/Abdul Gani Siregar
Antisipasi Dampak BBM Naik, Pemprov DKI Jakarta Subsidi tarif TransJakarta
Jakarta - Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan bakal berdampak ke berbagai sektor kehidupan masyarakat. Guna mengurangi beban itu, Pemprov DKI memberikan subsidi tarif angkutan TransJakarta.
"Ya Alhamdulillah, kemarin sudah disampaikan dalam rapat, bahwa kita akan mensubsidi TransJakarta. Sehingga sekali pun ada peningkatan BBM, ada kenaikan harga BBM, ongkos atau biaya TransJakarta tidak akan naik," jelas Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/9/2022).
Politikus Partai Gerindra ini juga membeberkan bahwasanya Pemprov DKI Jakarta juga memberi sejumlah subsidi pada kendaraan laut, yakni kapal dengan tujuan ke Pulau Seribu.
"Begitu juga kapal ke Pulau Seribu. Jadi subsidi kepada TransJakarta 6,62 lebih dan kapal 4,8 lebih," pungkasnya.
Riza yang sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPR RI ini berharap dengan bantuan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat membantu masyarakat di tengah kenaikan harga BBM.
Diberitakan sebelumnya, melansir dari Instagram @dkijakarta, Minggu (11/9/2022), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan 8 langkah strategis antisipasi dampak kenaikan BBM, antara lain:
1. Optimalisasi jaring pengaman sosial.
2. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka menjaga stok pangan.
3. Melakukan monitoring bersama terhadap ketersediaan dan harga pangan.
4. Memastikan tarif TransJakarta dan moda transportasi MRT dan LRT tidak mengalami kenaikan.
5. Memastikan harga subsidi pangan di masyarakat tidak mengalami kenaikan.
6. Pengusulan penambahan kuota BBM bersubsidi bagi nelayan.
7. Memastikan distribusi pangan aman dan lancar.
8. Menggalakkan gerakan menanam.
"Yuk, kurangi dampak kenaikan harga BBM dengan menggunakan transportasi publik, sepeda, atau berjalan kaki," tulisnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia memutuskan kenaikan harga BBM mulai berlaku Sabtu, 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.
Berikut daftar penyesuaian harga BBM bersubsidi, antara lain Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 pet liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. (agr/ito)