- tim tvonenews
Bjorka Jadi Top Trending di Twitter, Netizen Saling Nyinyir Gunakan Data Peretasan
Jakarta - Aksi yang diklaim sebagai peretasan oleh selebritas dunia maya, hacker Bjorka, terhadap jutaan data milik sejumlah instansi terus menjadi perhatian publik.
Terpantau Senin (12/9/2022) pukul 16.15 WIB, topik Bjorka bertengger di urutan kedua tren topik di twitter dengan total 118 ribu cuitan. Para netizen menggunakan data yang diklaim sebagai hasil peretasan oleh Bjorka untuk bahan nyinyir.
"Jika data pribadi yg diungkap Bjorka benar, bbrp pejabat tinggi negara ternyata belum vaksinasi Booster. Bgmn mereka bisa bepergian naik pesawat? SE 23/2002 Satgas Penanganan COVID-19 jelas syaratkan vaksinasi booster bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri @KemenkesRI @jokowi," demikian cuitan @alvinlie21.
Ada pula warganet yang nyinyir dan menyindir Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). "Alhamdulillah BSSN sudah punya solusi untuk mengatasi Bjorka, yaitu minta kenaikan anggaran," demikian cuitan @PartaiSocmed.
Sementara, warganet yang satu ini menggunakan data yang disebar oleh Bjorka untuk menghujat para buzzer.
"Bjorka ini sangar juga..jawab tuh wahai para buzzer, bagaimana rasanya hidup dengan menghabiskan uang pajak untuk memcah belah bangsa," demikian cuitan @mardigu024.
Lain halnya dengan warganet ini, ia meminta agar netizen lain tidak sembarangan menggunakan data yang disebar oleh Bjorka.
"Hati-hati buat netizen yg seneng karena dapat spill data dari Bjorka. Kalau ikut ngeshare data lengkap, bisa masuk kategori doxing, transmisi data pribadi. Penyebaran data spt ini bisa kena UU ITE. Bjorka mungkin aman, tapi anda mudah ditemukan," demikian cuitan @ismailfahmi.
Dan sebagian warganet lainnya justru mempertanyakan pemblokiran akun Bjorka di twitter.
"Akun twitter dan telegram bjorka di blok? Hmmm menarik. Simple nya gini, kalo pemerintah anggap bjorka hoax, knapa harus takut dan di blokir akun nya? Kalo di blokir kan semakin jelas berita yg disebarkan bjorka itu bisa jadi benar adanya. Dude @bjorka, u look like a hero," demikian cuitan @KumalKabut.
"Lalu kenapa pemerintah sampai harus meminta twitter suspen akun twitternya. Padahal tidak ada pelanggaran apapun dari akun twitter Bjorka," demikian cuitan @PartaiSocmed.
Diketahui, setidaknya Bjorka mengklaim telah meretas enam kumpulan data milik sejumlah instansi, yakni, data base indihome, data pengguna tokopedia, data Wattpad.com, data surat menyurat Presiden Indonesia, data pemilih KPU dan data pengguna simcard di Indonesia.
Lebih spesifik lagi, Bjorka juga membagikan data pribadi sejumlah pejabat di Indonesia, seperti Menkominfo Johny G plate, Ketua DPR Puan Maharani, menteri BUMN Erick Thohir, dan yang terbaru data pribadi Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan. (ito)