Universitas Indonesia Kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Buku Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran dan e-RISPK.
Sumber :
  • Tim Tvonenews/Abdul Gani Siregar

Universitas Indonesia Kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Buku Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran dan e-RISPK

Kamis, 15 September 2022 - 14:59 WIB

Jakarta - Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Buku Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran DKI Jakarta dan Sistem Informasi Rencana Induk Sistem Penanggulangan Kebakaran (e-RISPK).

Peluncuran buku ini merupakan bentuk kolaborasi Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Ketua DRRC Fatma Lestari, menjelaskan buku ini merupakan hasil dari kerja sama Program Pemetaan Rawan Bencana Kebakaran di seluruh Wilayah Manajemen Kebakaran dan Penyelamatan (WMKP).

"Pemetaan Risiko Kebakaran di DKI Jakarta sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko dan lokasi titik rawan kebakaran di DKI Jakarta," tutur Fatma di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

"Hasil Kajian Risiko Kebakaran akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan Mitigasi Risiko Kebakaran sehingga perlindungan jiwa dapat dilakukan semaksimal mungkin dan kerugian akibat kebakaran dapat diminimalisasi," lanjutnya.

Dari hasil penelitian, DKI Jakarta mendapatkan nilai rata-rata risiko kebakaran sebesar 48 persen dengan kategori risiko kebakaran sedang.

Ada pun rincian seluruhnya adalah Jakarta Timur memperoleh presentase 51 persen kategori kebakaran sedang; Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu Utara memiliki presentase 49 persen kategori kebakaran sedang.

Kemudian Jakarta Barat memiliki presentase 48 persen kategori kebakaran sedang; Jakarta Utara sebesar 44 persen kategori kebakaran sedang; dan Kepulauan Seribu Selatan sebesar 38 persen kategori kebakaran ringan.

"Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa keseluruhan wilayah memiliki kondisi hidran yang buruk atau tidak tersedianya hidran di wilayah tersebut. Kepadatan penduduk juga merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi risiko kebakaran di seluruh wilayah DKI Jakarta," pungkas Fatma.

Ada pun kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya jumlah pertumbuhan bangunan yang menyebabkan konsentrasi penghuni dan bangunan menjadi tidak seimbang.

Maka diharapkan hadirnya Sistem Informasi Rencana Induk Sistem Penanggulangan Kebakaran (e-RISPK) Pemprov DKI dan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta dapat menentukan prioritas terhadap wilayah-wilayah dengan tingkat risiko tinggi melalui program-program pencegahan dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan tingkat risiko kebakarannya.

Sebagai informasi, Buku Pedoman dan e-RISPK merupakan hasil kerja tim multidisiplin DRRC UI yang terdiri dari dosen, peneliti, mahasiswa, hingga praktisi dan alumni UI. (agr/ree)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:39
05:10
07:21
01:23
01:51
01:50
Viral