- tim tvone/Teguh Sutrisno
Potret Penderitaan Rakyat, Demi Jatah 2 Jeriken Solar Nelayan di Kendal Harus Antre dan Tidur di SPBN
Kendal, Jawa Tengah - Nelayan di Kendal Jawa Tengah hari-hari ini harus berjibaku dan berjuang keras untuk bisa mendapatkan jatah beli solar yang dipakai melaut.
Mereka harus antre bahkan tidur di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) menunggu pasokan solar dari Pertamina datang. Itu pun jatah yang mereka terima cuma 2 jeriken saja atau hanya 60 liter. Itupun tidak setiap hari.
Antrean panjang tampak jelas terlihat di SPBN dekat dermaga muara Kali Kuto, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari Kendal, sejak Selasa kemarin hingga Rabu (21/9/2022).
Tumpukan jeriken tampak berderet memenuhi halaman SPBN.
Sebagian besar yang antre adalah ibu-ibu karena suami mereka harus bekerja melaut. Mereka berebut jatah solar bersubsidi sebagai bahan bakar kapal tangkap ikan.
Kata mereka, pasokan solar hanya datang dua kali dalam sepekan. Maka tak heran, antre harus dilakukan sejak beberapa hari sebelum pasokan datang. Kalau perlu nginap agar bisa mendapatkan kupon antrean di awal.
"Harus antre, apalagi ini kan dijatah jumlah solarnya sesuai besar kecilnya kapal atau perahu. Sudah dicatat, kalau kapal kecil cuma dapat 40 liter, yang agak besar dapat 70, tapi rata-rata dapat 60 liter," jelas Waliyah, istri nelayan yang antre.
Dengan solar yang dijatah, maka nelayan kini tak bisa mengoperasikan kapal atau perahu tiap hari. Karena jatah solar tersebut hanya cukup untuk dipakai melaut seminggu dua kali saja.
"Dua jeriken dapat 60 liter ya paling untuk dua kali dakam seminggu. Kala jarak dekat bisa tiga kali. Ya terpaksa harus begitu sekarang," kata Sukardi, nelayan Rowosari Kendal.
Sementara itu, admin SPBN dermaga Tawang Rowosari, Zaky Nur Komar mengungkapkan, sejak Agustus hingga September ini DO dari Pertamina terus berkurang.
"Sejak Agustus mas sampai sekarang, dari sebelumnya bisa 32 tangki sekarang jadi 22 tangki dengan kapasitas 16 ribu liter tiap bongkar, itu dipasok 2 kali seminggu," katanya.
Para nelayan berharap agar pemerintah semakin memudahkan nelayan mendapatkan akses bahan bakar sehingga produktivitas nelayan kembali stabil.
Subsidi Tepat Bagi Nelayan ?
(Nelayan di Kendal Harus Antre dan Tidur di SPBN Demi Dapat Jatah Solar 2 Jerigen, Rabu (21/9/2022). Sumber: Tim tvone/Teguh Sutrisno)
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku sedang mengupayakan pelaksanaan Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian BUMN
"Pertamina mendukung penuh dan sangat menyambut baik inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN dalam kaitannya menerapkan subsidi tepat sasaran dan ini kita lakukan secara terdigitalisasi," katanya di Cilacap.
Dirut Pertamina mengatakan hingga saat ini, jumlah SPBUN yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia sebanyak 388 unit. Selain itu, ada 22 SPBUN yang sedang on progress dan diharapkan bisa beroperasi dalam waktu dekat.
"Dari angka tersebut (388 SPBUN, red.), sepertiganya ini dikelola oleh koperasi. Jadi, ada 129 koperasi seluruh Indonesia, ini tentu harus terus ditingkatkan," katanya.
Sementara di Provinsi Jawa Tengah, hingga saat ini terdapat sebanyak 37 SPBUN dan 14 unit di antaranya dikelola oleh koperasi.
"Khusus di Cilacap, semuanya dikelola oleh koperasi, baik untuk yang nelayan maupun yang industri," jelasnya.
Pihaknya juga meluncurkan Program Subsidi Tepat bagi nelayan di Cilacap dengan membuka pendaftaran QR Code melalui aplikasi MyPertamina maupun langsung.
"Dan alhamdulillah dalam beberapa hari ini 1.000 orang (nelayan) yang sudah mendaftar dari anggota koperasi (yang aktif di KUD Mino Saroyo) sekitar 4.000 (total anggota KUD Mino Saroyo 8.400 orang namun yang aktif sekitar 4.000 orang, red.)," katanya.
Dia mengharapkan dengan berjalannya program tersebut, pihaknya akan mereplikasikannya di seluruh SPBUN dan akan memastikan bahwa setiap nelayan bisa langsung mendapat akses dengan harga yang sama di SPBU. "Jadi, itu komitmen Pertamina," tegasnya. (tjs/ito)