- Arabindonesia.com
Trah Soekarno Jangan Pernah Lupakan Jasa Para Keturunan Arab, Sejarah Mencatat Bung Karno Pernah Berpesan Agar …
Bapak proklamasi Ir Soekarno tercatat memiliki hubungan akrab dengan para keturunan Arab di Indonesia. Keterlibatan aktif mereka dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia juga tercatat rapi dalam sejarah bangsa.
Tvonenews.com mencoba merangkum peran para keturunan Arab membantu Soekarno mewujudkan Indonesia sebagai negara merdeka. Dilansir dari laman arabindonesia.com.
1. Faradj Martak pemilik rumah Pegangsaan Timur No. 56
Sehari sebelum proklamasi, sekembalinya dari peristiwa penculikan Rengasdengklok (16 Agustus 1945, pukul 03.00 WIB), Bung Karno mengalami demam tinggi.
Usai menuruti desakan kaum muda dan membuat naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda, Bung Karno memilih berisitirahat terlebih dahulu di rumah sahabatnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Tidak banyak orang yang tahu siapa sosok pemilik rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 tempat Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam.
Di rumah itu pula Fatmawati menjahit sendiri bendera Merah Putih, tepat pada malam sebelum proklamasi.
Faradj bin Said bin Awadh Martak atau yang lebih dikenal dengan Faradj Martak adalah sosok pemilik rumah Pengangsaan Timur No. 56 itu. Ia merupakan seorang saudagar sukses keturunan Arab-Indonesia. Demi kepentingan kemerdekaan Indonesia, Faradj Martak rela menghibahkan kediamannya.
Tak hanya sampai di situ saja, setelah proklamasi kemerdekaan, sosok pemilik rumah Pegangsaan Timur No. 56 ini juga berjasa membeli sejumlah gedung di Jakarta untuk dijadikan sebagai gedung pemerintahan Indonesia.
Berkat jasa-jasanya membidani kelahiran Republik Indonesia, Faradj Martak mendapatkan penghargaan dan ucapan terima kasih pada tanggal 14 Agustus 1950, atas nama pemerintah RI.
Malam sebelum Proklamasi, Soekarno Demam Tinggi