Putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution yang tewas di tragedi G30S PKI.
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Akhir Hidup Si Manis Ade Irma Suryani Nasution, Tertembak di Tragedi G30S PKI, Tak Lama Putri AH Nasution itu Wafat

Kamis, 29 September 2022 - 11:24 WIB

Jakarta - Akhir Hidup Si Manis Ade Irma Suryani Nasution, Tertembak di Tragedi G30S PKI, Tak Lama Putri AH Nasution itu Wafat

Peristiwa G30S PKI tak hanya identik dengan pembantaian para Jenderal dan pahlawan revolusi Tanah Air. Namun ada sepenggal kisah yang patut dikenang di peristiwa tersebut, yakni kematian Ade Irma Suryani Nasution.
Ya, sosok Ade Irma Suryani Nasution merupakan putri Jenderal AH Nasution yang ikut menjadi korban pembantaian di peristiwa G30S PKI.


Sosok putri kandung Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution. (ist)

Tak ada yang menyangka tragedi mengerikan G30S PKI itu turut merenggut nyawa seorang bocah kecil, yakni Ade Irma Suryani Nasution.

Adapun saat persitiwa G30S PKI itu, Ade Irma Suryani Nasution ditembak di rumahnya, Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat itu, peluru yang ditembakan oleh pasukan Cakrabirawa mengenai bagian punggung Ade Irma Suryani Nasution hingga membuatnya tewas.

Adapun putri bungsu Jenderal AH Nasution itu pun sempat dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk mendapatkan perawatan.

Buntut luka di tembak di punggung, Ade Irma Suryani Nasution pun saat itu disebut menjalani sejumlah operasi demi bisa bertahan hidup.

Melansir tayangan TV One, saat itu Hendrianti Sahara Nasution, kakak kandung Ade Irma Suryani Nasution memberikan pengakuan yang mengejutkan.

Adapun, kata dia, Ade Irma Suryani sempat mengucapkan kata-kata terakhir yang teramat menyentuh hati sang kakak.


Sosok Jenderal Ahmad Yani dan keluarganya. (wikipedia)

Dalam kondisi yang terbaring lemah, kata Hendrianti Nasution, Ade Irma Suryani Nasution memperlihatkan sikap yang cukup dewasa untuk anak seusianya.

"Kakak jangan menangis, adik sehat," kata Henrianti Nasution, menirukan ucapan adiknya, seperti dilansir dari tayangan TV One, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, sang ibu, Johanna Sunarti Nasution mendapatkan pertanyaan yang membuatnya kaget.

Adapun Ade Irma Suryani Nasution menanyakan mengapa sang ayah, Jenderal AH Nasution dicari dan kemudian hendak dihabisi.

Kronologi Ade Irma Terkena Tembakan

Pada peristiwa yang terjadi pada malam 30 September 1965 dan dini hari 1 Oktober 1965 tersebut, ada sejumlah perwira tinggi militer yang gugur.

Ade Irma Suryani juga turut menjadi korban penembakan pada tragedi G30S PKI.

Adapun tertembaknya Ade Irma Suryani Nasution bisa dibilang bukan bagian dari rencana Cakrabirawa.

Target Cakrabirawa dari awal adalah Jenderal AH Nasution.


Sosok putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution. (ist)

Dalam sebuah wawancara di TV One, mendiang Hendrianti Sahara Nasution atau Yanti yang merupakan kakak kandung dari Ade Irma pernah menceritakan detik-detik peristiwa mencekam tersebut.

Kala itu, di malam 1 Oktober dini hari, Ade Irma Suryani Nasution sedang tidur bersama kedua orangtuanya, Jenderal AH Nasution dan Johanna Sunari.

Adapun Jenderal AH Nasution dan istrinya sempat terbangun karena ada nyamuk.

Saat mereka terbangun, pintu depan rumah mereka hendak dibuka orang.

"Lalu Mamah lihat, mengintip, terus Mamah lihat (pasukan) Cakrabirawa masuk," kata Yanti, dikutip dari wawancaranya di TV One.

Saat itu, Johanna Sunari memberi tahu Jenderal AH Nasution bahwa ada pasukan Cakrabirawa datang.

Dia mewanti-wanti agar Jenderal AH Nasution jangan keluar.


Jenderal AH Nasution. (ist)

Adapun Jenderal AH Nasution lalu berkata kepada istrinya, bahwa biar dirinya lah yang menghadapi pasukan itu.

"Biar saya hadapi," ujar Jenderal AH Nasution kepada istrinya, seperti ditirukan oleh Yanti.

Sang Jenderal membuka pintu, lalu pasukan menembak lagi.

AH Nasution pun menjatuhkan diri.

Saat Cakrabirawa datang, Ade Irma Suryani Nasution berdiri di antara ayah dan ibunya.

Mendengar suara letusan tembakan beberapa kali, ibunda dari AH Nasution juga terbangun dari tidurnya.

Kamarnya percis berada di sebelah kamar AH Nasution.


Jenderal AH Nasution. (ist)

Dia keluar kamar bersama adik AH Nasution, Mardiah untuk melihat apa yang terjadi.

"Jadi beliau keluar, bersama adik bapak," kata Yanti.

Johanna lalu mengatakan, yang harus diselamatkan adalah suaminya, Jenderal AH Nasution.

Dia pun meminta agar Mardiah memegang Ade Irma.

"Tolong pegang Irma, saya mau menyelamatkan bapak," ujarnya.

Karena panik, Mardiah membawa keluar Ade Irma lewat pintu yang seharusnya tak dibuka.

Pasukan Cakrabirawa langsung menghujani tembakan kepada Mardiah dan Ade Irma.

Jarak tembakan tersebut begitu dekat. Ade Irma terkena tembakan.

Johanna akhirnya menghampiri mereka. Dia memeluk Ade Irma Suryani Nasution yang bercucuran darah dan pergi menjauh.


Sosok Jenderal AH Nasution dan Ade Irma Suryani Nasution. (Istimewa)

Setelah itu, Johanna kemudian meraih telepon untuk menghubungi Mayjend Umar Wirahadikusumah.

Namun sambungan telepon diputus, dan Johanna akhirnya bertemu dengan Cakrabirawa yang mencari Jenderal AH Nasution.

"Pak Nasution sudah 2 hari tidak di rumah!" kata Johanna kepada Cakrabirawa.

Cakrabirawa pergi, Johanna kemudian membawa Ade Irma ke RSPAD, meminta agar Yanti bersembunyi.

Beberapa jam kemudian, Yanti menyusul Johanna dan Ade Irma ke RSPAD.

"Saya lihat adik saya di situ, sudah berdarah-darah. Terus saya lihat dia, saya menangis, dia bilang, 'Kakak jangan menangis'. Terus dia tanya sama ibu saya, 'Mama, kenapa Ayah ditembak?' Itu yang terakhir saya lihat," kata Yanti.

Saat itu, sekitar tiga peluru bersarang di punggung Ade Irma Suryani Nasution.

Setelah menjalani operasi, lima hari kemudian Ade Irma Suryani Nasution meninggal dunia.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:29
01:59
02:03
05:20
01:26
03:05
Viral