- Antara
Sustainable Finance Working Group G20 Hasilkan Rekomendasi Kunci untuk Meningkatkan Keuangan Berkelanjutan
Nusa Dua, Bali – Pertemuan Sustainable Finance Working Group keempat (SFWG ke-4) di bawah Presidensi G20 Indonesia telah diselenggarakan di Bali pada 26 – 27 September 2022 yang lalu.
Pertemuan ini dibuka oleh Kementerian Keuangan Indonesia dan Bank Indonesia selaku tuan rumah. Rangkaian diskusi dalam pertemuan tersebut dipimpin oleh Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok sebagai Co-chairs SFWG dan dimoderatori oleh UNDP sebagai Sekretariat SFWG.
Pertemuan SFWG diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh anggota G20, undangan, organisasi internasional (IOs)serta mitra terkait.
Pertemuan SFWG ke-4 ini menindaklanjuti rangkaian pertemuan SFWG sebelumnya, dan arahan terbaru dari hasil Pertemuan para Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20 (FMCBG).
Pada pertemuan FMCBG ke-3, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral memberikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai dalam mengembangkan keuangan berkelanjutan dan menyerukan aksi lebih lanjut.
Hasil pertemuan SFWG ke-4 yang digelar selama dua hari tersebut akan menjadi masukan bagi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral/ Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) ke-4 yang akan diselenggarakan di Washington DC bulan depan, dan G20 Leader’s Summit yang akan diselenggarakan di Bali pada November mendatang.
Pertemuan ini utamanya membahas progress penyusunan deliverable utama SFWG tahun ini, yaitu 2022 G20 Sustainable Finance Report dan bertujuan bersama-sama menyetujui draft final laporan.
Pertemuan SFWG ke-4 diawali dengan diskusi mengenai perkembangan Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan G20 yang sebelumnya telah disahkan oleh para Pemimpin G20 pada KTT Roma 2021.
Dalam diskusi, sekretariat mempresentasikan dasbor yang menunjukkan kemajuan Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan G20. Dasbor tersebut berfungsi sebagai repositori data tentang upaya-upaya internasional untuk mendukung peningkatan dan mengkatalisasi keuangan berkelanjutan dari pihak swasta maupun publik yang sejalan dengan Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan.
G20 sepakat bahwa progress report singkat akan menjadi bagian penting dalam Laporan Keuangan Berkelanjutan G20 tahun ini.
Sementara itu, detail informasi tentang bagaimana anggota/ IOs telah menerapkan Peta Jalan tersebut, akan dikumpulkan dan ditampilkan melalui dasbor repositori di laman website SFWG G20.
Lebih lanjut, para anggota mengeksplorasi secara detail rekomendasi kunci dari fokus agenda SFWG di bawah Presidensi Indonesia dengan mengembangkan kerangka kerja untuk mendorong transisi keuangan berkelanjutan, meningkatkan kredibilitas komitmen lembaga keuangan, serta meningkatkan instrumen keuangan berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas dan keterjangkauan.
Sementara itu, pembahasan mengenai kebijakan publik yang mendorong pembiayaan dan investasi untuk mendukung transisi telah mulai dilaksanakan di sela-sela Pertemuan SFWG ke-3 pada bulan Juni.
Dian Lestari, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan mewakili Presidensi G20 Indonesia, menyampaikan pidato pembukaan.
Dalam sambutannya, Dian menyatakan, “Presidensi optimis bahwa dalam puncak pertemuan SFWG ini, kita dapat menunjukkan kolaborasi positif, mencapai kesepakatan, dan menghasilkan laporan yang secara signifikan akan berkontribusi pada peningkatan keuangan berkelanjutan publik maupun swasta secara global untuk membantu mencapai target di Perjanjian Paris dan Agenda 2030, sejalan dengan tujuan UNFCCC."
"Komitmen kita dalam menjembatani perbedaan di antara anggota adalah kunci untuk menentukan jalan ke depan, serta memastikan semua dapat berperan dalam mendorong proses pemulihan dan menuju masa depan yang berkelanjutan, melalui semangat untuk Pulih Bersama, Bangkit Lebih Kuat.”
Sementara itu, Haris Munandar, Direktur dan Kepala Grup Departemen Kebijakan Internasional Bank Indonesia, dalam sambutan pembukaan hari kedua, menggarisbawahi pentingnya kerangka transisi keuangan dan kredibilitas komitmen lembaga keuangan untuk mencapai target net zero.
Pada penutupan pertemuan, Co-Chairs SFWG, Larry Mc Donald, Deputi Asisten Sekretaris, Kementerian Keuangan Amerika Serikat, dan Ma Jun, Penasihat gubernur, Bank Rakyat Tiongkok, mengucapkan terima kasih kepada Presidensi Indonesia tahun 2022 atas kesuksesan mencapai hasil- hasil yang diharapkan.
Ma Jun menyatakan bahwa “SFWG telah melakukan serangkaian diskusi dan pekerjaan yang sangat penting tahun ini, menindaklanjuti penyusunan dasar Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan pada tahun 2021. Melalui serangkaian pembahasan serius tahun ini, para pemangku kepentingan dari negara maju dan negara berkembang di seluruh dunia lebih mampu dalam mengidentifikasi solusi menuju transisi hijau dan masa depan rendah karbon”.
Mendukung pernyataan tersebut, Larry Mc Donald juga menyampaikan pernyataan “Sebagai Co-chair SFWG, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presidensi Indonesia dan kepada seluruh anggota G20 atas kerja sama yang konstruktif selama setahun ini untuk memajukan agenda keuangan berkelanjutan dan saya menantikan bekerja sama dengan Presidensi India pada tahun 2023”.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Geetu Joshi, dari India, sebagai negara pemegang estafet Kepresidenan G20 berikutnya, yang menyatakan pentingnya peran Presidensi Indonesia dalam melanjutkan prioritas agenda 2021, serta komitmen India untuk tetap melanjutkan mandat Presidensi Indonesia maupun Presidensi sebelumnya.
Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk mendukung transisi yang tertib, adil, dan terjangkau. Presidensi G20 Indonesia juga memastikan untuk mendorong tindakan kolektif dan mengembangkan praktik terbaik untuk memberikan hasil nyata dalam SFWG dalam mencapai Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs) dan Perjanjian Paris.
Presidensi G20 Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung dan melanjutkan pembahasan isu keuangan berkelanjutan tahun depan di bawah Presiden India sebagai anggota Troika. (rul/ree)