- AP Newsroom
Korea Utara Uji Coba Rudal, Wapres AS Kamala Harris Tiba di Korea Selatan
Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris tiba di Korea Selatan pada Kamis (29/9/22) waktu setempat, untuk menjalankan misi diplomasi. Kunjungannya ini terjadi sehari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik.
Harris dan rombongannya tiba di pangkalan udara Osan. Lalu, Harris dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.
Seperti yang diketahui, ia berangkat dari Tokyo setelah menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Kunjungan Harris kali ini akan sangat menarik karena ia juga dijadwalkan berkunjung ke zona demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.
Namun, langkah ini diprediksi akan memicu kemarahan Korea Utara. Harris dan Yoon akan membahas aliansi keamanan jangka panjang, kemitraan ekonomi dan teknologi yang berkembang, dan berbagai masalah regional dan global lainnya.
Selanjutnya, kemungkinan besar Korea Selatan juga akan menyampaikan keberatannya atas undang-undang baru AS yang menghapus subsidi untuk mobil listrik buatan asing.
Hal ini memberatkan produsen mobil asal Korea Selatan seperti Hyundai dan Kia.
Diketahui, kemarahan Korea Utara sepertinya belum mereda sejak Ketua DPR, Nancy Pelosi mengunjungi perbatasan pada bulan Agustus lalu. Pyongyang menyebut Pelosi sebagai perusak perdamaian internasional terburuk.
Selain itu, peluncuran dua rudal balistik dalam waktu kurang dari seminggu diduga merupakan respons atas kunjungan Harris ke Seoul. Harris merespons balik dengan menyebut Korea Utara mengancam stabilitas regional dengan peluncuran rudal baru.
Ia bahkan menyebut program senjata mereka sebagai sesuatu yang terlarang. AS dan Korea Selatan selama beberapa bulan terakhir telah curiga bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir lagi.
Intelijen Korea Selatan menyebut uji coba nuklir bisa dilakukan paling cepat pada bulan depan, atau setelah Kongres Partai Komunis China.
Sebagai informasi, Washington menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan untuk membantu melindungi Harris dari Korea Utara.
Pekan ini AS dan sekutunya melakukan latihan angkatan laut bersama skala besar untuk unjuk kekuatan melawan Korea Utara. (mg6/ree)